SOLOPOS.COM - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M. Subuh (kiri) menjenguk anggota jemaah haji asal Kabupaten Pati yang dirawat di Klinik Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Selasa (6/10/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Haji 2015 kini sebagian telah pulang ke Tanah Air.

Solopos.com, BOYOLALI — Kementerian Kesehatan mewajibkan seluruh anggota jemaah haji yang sudah pulang ke Tanah Air untuk tetap melaporkan kondisi kesehatannya selama 14 hari sejak kepulangan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya penyakit menular atau virus yang terbawa dari Tanah Suci.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M. Subuh, mengatakan selama 14 hari itu seluruh anggota jemaah haji masih dalam masa inkubasi.

Setelah 14 hari kepulangan, anggota jemaah haji yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas harus segera melapor ke Dinas Kesehatan di kabupaten/kota masing-masing.

Dia menambahkan setelah mengalami gejala tersebut, anggota jemaah haji harus menyerahkan kartu kewaspadaan kesehatan jemaah haji (K3JH) kepada petugas. Ini supaya petugas bisa mengetahui riwayat kesehatan anggota jemaah haji tersebut.

“Ketika terjadi gejala-gejala itu harus segera dilaporkan ke petugas. Ini supaya ketika ada virus yang terinfeksi langsung bisa terdeteksi,” kata dia saat mengunjungi Asrama Haji Donohudan di Ngemplak, Boyolali, Selasa (6/10/2015).

Subuh mengatakan sejauh ini Kemenkes belum menemukan anggota jemaah haji yang terinfeksi virus berbahaya. Dia menuturkan beberapa waktu lalu ada lima anggota jemaah haji dari berbagai wilayah yang diduga terkena MERS.

Namun, setelah diperiksa dan diberi obat, lima orang tersebut langsung sembuh. Menurut dia, pelayanan yang dilakukan petugas hingga tahun ini mengalami peningkatan. Pelayanan yang dilakukan petugas kesehatan berorientasi pada pencegahan, sehingga proses pemeriksaan selalu dilakukan.

“Sebelum keluar dari pesawat, kami melakukan pengecekan. Setelah berada di asrama haji pun, kami cek lagi. Ini supaya jika teridentifikasi terserang virus bisa langsung ditangani,” kata dia.

Kemenkes, kata Subuh, saat ini masih menyiagakan 1.100 petugas kesehatan di balai pengobatan di Arab Saudi dan di seluruh kelompok terbang (kloter).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya