Solopos.com, BANTUL – Ditiadakannya resepsi pernikahan di wilayah PPKM Level 4 berpengaruh di beragam lini ekonomi, salah satunya penjualan daging sapi. Karena tak ada hajatan membuat penjualan daging anjlok selama PPKM.
Salah satu pedagang daging di Pasar Bantul, Slamet menyebutkan turunnya penjualan daging selama PPKM. “Hancur ini penjualan,” terangnya pada Selasa (27/7/2021).
Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler
Baca juga: Komentar Lucu Netizen Hingga Chef Arnold Soal Aturan Makan di Tempat Maksimal 20 Menit
Paling banter Slamet hanya mampu menjual lima kilogram daging sapi setiap harinya. Padahal sebelum PPKM di Bantul penjualan daging sapi di kiosnya bisa habis 15 kilogram per harinya.
“Tidak ada orang hajatan. Kalau cuma mengandalkan pembeli dari rumah tangga cuma seperempat kilogram itu sudah mentok. Paling banyak setengah kilogram,” ujarnya.
Baca juga: Ditinjau Menteri PUPR, Persiapan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan Boyolali Baru 40%
Pedagang daging sapi Pasar Bantul lainnya, Fitri juga merasakan penurunan penjualan daging sapi. Disebutkan Fitri merosotnya penjualan daging sapi juga dipengaruhi banyaknya pedagang bakso dan soto daging yang nemilih tutup selama PPKM.
“Sejak PPKM turun, banyak warung yang tutup. Warung kan katakanlah bakso dan soto gak boleh makan di tempat kan malas ke sana,” terangnya.
Sebelum PPKM Bantul, Fitri mampu menjual setidaknya 20 kilogram daging sapi. Kini Fitri paling sedikit hanya menjual daging sapi sebanyak 10 kilogram. “Harapannya corona segera selesai. Minimal warung sama hajatan boleh. Karena permintaan yang paling tinggi itu,” tandasnya.