SOLOPOS.COM - Markah henti jaga jarak di perempatan Dinas Kominfo Grogogan Jl. R. Suprapto Purwodadi, dibuat mirip garis start balapan MotoGP. (Istimewa/Dishub Grobogan)

Solopos.com, SRAGEN – Fungsi markah berupa garis-garis putih ala titik start MotoGP di pemberhentian traffic light Jalan Raya Sukowati, Sragen, ternyata belum dipahami warga. Kemungkinan tanda itu justru membuat sebagian warga yang sepekan terakhir melintasi kawasan tersebut heran.

“Pada awalnya saya memang tidak tahu apa fungsi garis-garis itu. Tapi, setelah melihat pengendara motor lain berhenti di garis itu, saya jadi paham maksud dan tujuan pembuatan garis ini. Saya lalu ikut-ikutan berhenti sesuai garis,” ujar Masruroh, 39, warga Sidoharjo, Sragen, kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kocak, Pemotor di Sragen Salting Ditegur Lewat Speaker Gegara Terpantau CCTV Tak Pakai Masker

Padahal, markah mirip titik start MotoGP di Sragen itu dibuat untuk mendukung penerapan physical distancing alias penjarakan fisik. Garis yang dinamakan ruang henti kendaraan (RHK) itu baru dibuat sepekan terakhir oleh Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Sragen.

RHK itu dibuat khusus untuk pemberhentian kendaraan roda dua. Dengan garis RHK itu, kendaraan roda dua berhenti dengan jarak sekitar 1 meter. Hal itu mendukung penerapan physical distancing sebagai bagian dari protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Hiii...Banyak Ular Keluar Saat Pohon-Pohon di Tanggul Sungai Situri Sukoharjo Ditebang 

Pantauan

Berdasar pantauan Solopos.com di lokasi, masih ada sejumlah pengendara motor di Sragen yang tidak berhenti di markah ala MotoGP itu. Mereka justru berhenti di belakang garis pemberhentian atau stop line di bagian belakang yang diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau lebih. Sebaliknya, RHK tidak jarang menjadi tempat pemberhentian kendaraan roda empat atau lebih.

“RHK dibuat supaya potensi penyebaran virus bisa diminimalkan di kalangan sesama pengguna jalan. Namun, masyarakat belum terbiasa dengan RHK. Mungkin karena masih menjadi hal baru, mereka belum paham apa fungsi dari RHK sebenarnya,” terang petugas Bidang Lalu Lintas Dishub Sragen, Andri Dwi Raharjo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (23/7/2020).

Di Klaten Ada Mi Spider, Enggak Bikin Cowok Minder & Enggak Bikin Kantong Keder 

Pihak Dishub Sragen pun terus menggencarkan sosialisasi untuk mengdukasi warga soal markah ala MotoGP tersebut. Sosialisasi dilakukan secara langsung melalui pengeras suara yang terhubung langsung dengan area traffic control system (ATCS) Kantor Dishub Sragen.

Dishub Sragen juga mengenalkan RHK melalui video pendek berisi kampanye memerangi virus corona dengan penerapan protokol kesehatan. “Video pendek itu sengaja kami bumbui dengan humor supaya pesan yang kami sampaikan benar-benar sampai kepada penontonnya,” ujar Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya