SOLOPOS.COM - Warga menerima bansos BST di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, sebelum Lebaran lalu. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Kurnia Listiyarini, menjelaskan terkait pertanyaan warga Wonogiri yang mempertanyakan kapan bansos berupa sembako dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten turun.

Pertanyaan itu muncul di rapat koordinasi Pumutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (24/9/2020). Salah satu operator desa di Kecamatan Giriwoyo menyampaikan bahwa banyak warga yang menanyakan kapan Bansos Provinsi dan Kabupaten cair.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Telah diketahui bahwa Bansos Provinsi dan Kabupaten merupakan jaring pengaman sosial (JPS) di masa pandemi Covid-19. Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang terdampak.

Kios Barat Lapangan Sunggingan Boyolali Terbakar, Kerugian Sekitar Rp100 Juta

Kurnia menjelaskan, bansos provinsi bakal disalurkan mulai Senin (28/9/2020), selama enam hari. Penyedia barang dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sedangkan penyalurannya melalui PT Pos.

Untuk bansos kabupaten, menurut dia, akan disalurkan setelah penyaluran bansos provinsi selesai. Dimungkinkan pada pekan pertama atau kedua Oktober. "Untuk bansos provinsi nantinya, pekan depan merupakan penyaluran tahap ketiga. Sedangkan bansos kabupaten akan memasuki penyaluran tahap kedua," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/9/2020).

Kurnia mengatakan, ada kendala penyaluran bansos provinsi tahap ketiga dan kabupaten tahap kedua. Untuk menyelesaikan kendala itu dibutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan.

Ia menjelaskan, dalam setiap proses penyaluran bansos ada pemeriksaan dari beberapa pihak, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Awalnya BPKP menganalisis bahwa ada data penerima bansos provinsi di Wonogiri yang dianggap ganda, jumlahnya sekitar 4.600 penerima. BPKP melaporkan temuan itu kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Pada akhirnya sebanyak 4.600 orang dihapus dari penerima.

Tahap Ketiga

Pada saat tahap tiga akan disalurkan, Dinsos Wonogiri mencermati bahwa penerima berkurang 4.600 kepala kekuarga (KK). Setelah ditanyakan ke Dinsos Provinsi, ternyata ada laporan dari BPKP terkait data ganda.

"Setelah kami mencocokkan data, ternyata analisa yang dilakukan BPKP berdasarkan data penerima yang diusulkan dengan data jumlah penerima. Seharusnya perbandingannya dengan bantuan JPS lainnya, seperti BLT DD dan BST," ungkap dia.

Unik! Cabup-Cawabup Wonogiri Bertukar Pasangan Saat Pengundian Nomor Urut

Setelah diusulkan kembali, lanjut dia, sekitar 4.600 penerima yang dicoret akhirnya bisa menerima bantuan kembali. Untuk bansos kabupaten yang juga tertunda sebagai imbas dari tertundanya bansos provinsi.

"Jika sekitar 4.600 penerima bansos provinsi tidak bisa kembali mendapat bantuan, rencana akan kami pindah ke penerima bansos kabupaten. Dengan skema itulah yang menjadikan bansos kabupaten ikut mundur. Namun beruntung, penerima bansos provinsi yang dihapus bisa kembali," ujar dia.

Jumlah Keluarga Penerima Manfaat yang bakal menerima bansos provinsi tahap III sebanyak 50.535 KK. Sedangkan KPM yang bakal menerima bansos kabupaten tahap II sebanyak 60.963 KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya