Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 150 personel kesiapsiagaan bencana hidrogen meteorologi menggelar apel di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (19/11/2021). Apel tersebut dilakukan untuk kesiapan menghadapi bencana alam di musim penghujan.
Apel tersebut melibatkan unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Pemadam Kebakaran Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga: Tanggul Sungai Bengawan Solo di Masaran Sragen Ambrol, Warga Siaga
“Ada 150 personel yang disiapsiagakan untuk menghadapi bencana. Mereka diapelkan di alun-alun. Apel ini menunjukkan bahwa Sragen siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Bencana itu terjadi di musim penghujan. Kami menggerakkan seluruh potensi. Bila terjadi kedaruratan maka komando ada di Kodim,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono, saat ditemui wartawan seusai apel.
Fungsi BPBD sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendukung penanganan dalam kebencanaan. Dia menerangkan dalam penanganan kebencanaan dilakukan secara sinergi. Apel ini juga sebagai wujud sinergitas seluruh elemen, termasuk sukarelawan kemanusiaan yang berjumlah 1.180 orang.
Baca Juga: Hujan Sudah Tiba, BPBD Sragen Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Selama Kamis (18/11/2021) sudah terjadi longsor di dua lokasi, yakni di Pilang, Masaran dan Karangpelem, Kedawung, Sragen. Dia mengatakan penanganannya sudah dilakukan untuk antisipasi.
Untuk Kedawung, sebut dia, merupakan tanggul saluran drainase yang jebol sedangkan yang di Pilang merupakan tanggul Bengawan Solo. “Kami masih berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk penanganannya,” ujarnya.