SOLOPOS.COM - Ilustrasi selebrasi pemain PSIS Semarang merayakan gol. (Twitter.com)

Solopos.com, SEMARANG — PSIS Semarang bertekad menciptakan momen happy ending saat menghadapi Bhayangkara FC pada laga pekan ke-34 Liga 1 di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Sabtu (21/12/2019).

Laga kontra Bhayangkara FC itu akan menjadi pamungkas atau terakhir bagi PSIS Semarang di Liga 1 musim 2019. Raihan memuaskan tentunya akan menjadi penutup yang manis bagi PSIS Semarang yang sepanjang musim ini cukup mengalami berbagai masalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tentunya kita ingin menciptakan hasil yang happy ending. Ini laga terakhir, apalagi tampil di kandang,” ujar Manajer PSIS Semarang, Immanuel Anton Nikijuluw, saat menggelar jumpa pers di markas PSIS, Jalan Semeru Dalam, Kota Semarang, Kamis (19/12/2019).

Anton mengatakan hasil tiga poin di laga terakhir tak hanya akan memberikan kebahagiaan bagi suporter PSIS Semarang. Kemenangan juga akan membuat PSIS Semarang memperbaiki peringkatnya di klasemen akhir Liga 1 musim ini.

Saat ini, PSIS Semarang masih berada di papan tengah klasemen Liga 1 atau urutan ke-11. PSIS Semarang baru mengoleksi 43 poin, hasil dari 33 laga.

Jika mampu mengalahkan The Guardian, julukan Bhayangkara FC, bukan tak mungkin posisi PSIS Semarang ke posisi sembilan. Dengan catatan, dua tim yang ada di atasnya, PSM Makassar dan PS Sleman, menelan kekalahan di laga pamungkasnya.

“Kita akan berjuang hingga akhir. Tetap fight. Apalagi ini laga home, harus bisa raih poin penuh untuk perbaiki peringkat,” tuturnya.

Kendati demikian, bukan hal yang mudah bagi PSIS Semarang untuk meraih kemenangan saat menjamu Bhayangkara FC. Terlebih lagi, skuat berjuluk Mahesa Jenar itu harus tampil tanpa beberapa pemain pilar.

Beberapa pemain yang kerap tampil sebagai starter seperti Wallace Costa, Bruno Silva, dan Claudir Marini dipastikan tidak bisa tampil.

Wallace dan Bruno harus absen karena menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Sementara, Marini masih berkutat dengan cedera.

“Selain Wallace dan Bruno, Fantrie [Tegar Infantrie] juga tidak bisa diturunkan karena akumulasi,” terang Anton.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya