SOLOPOS.COM - Ilustrasi hacker, diduga kelompok hacker menamakan diri Mustang Panda telah mtenyusupi Jaringan internal 10 kementerian dan lumbaga di Indonesia.

Solopos.com, SOLO – 10 Kementerian dan Lembaga di Indonesia diduga dibobok hacker China. Menteri Kominfo Johnny G Plate merespons kabar dugaan itu dan mengatakan telah ditangani oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Kabar itu sebagaimana dilansir Detik.com, Minggu (12/9/2021) malam. “Yang terkait dengan serangan siber sebaiknya ke badan siber. Kominfo selalu akan ikut membantu tupoksi Kominfo,” kata Johnny.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan perlunya mengecek terlebih dahulu info tersebut. “Ada code of conduct dan prosedur yang perlu diperhatikan,” tambah Johnny.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: NASA Unggah Ulang Gambar Tragedi WTC dari Luar Angkasa

Sementara menurut penulusuran Solopos.com hingga Senin (13/9/2021) dini hari, belum ada publikasi di laman resmi BSSN. Juga tak ada artikel yang keluar saat Solopos.com mencoba mengetikkan Mustang Panda pada fitur pencarian.

Sementara Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha, sebagaimana dilansir Liputan6.com, mengatakan pihaknya telah melakukan profiling terhadap serangan Mustang Panda. Menurutnya kelompok tersebut sebagian besar beranggota dari Tiongkok. “Grup ini membuat private ransomware yang dinamakan Thanos. Private ransomeware Thanos mempunyai 43 konfigurasi yang berbeda untuk mengelabuhi firewall dan antivirus, sehingga sangat berbahaya,” kata Pratama seperti dikutip dari Liputan6.com.

Kabar dugaan serangan tersebut disampakain The Record berdasarkan laporan Insikt Group atau divisi riset ancaman siber milik Recorded Future. Kelompok hacker yang dimaksud menamakan diri Musang Panda.

Laporan Insikt didasari dari temuan malware PlugX dasri Mustang Panda di dalam jaringan pemerintah Indonesia. Mereka menyebut malware itu ditemukan April 2021 lalu.

Baca Juga: Cara Unduh Sertifikat Vaksin Hanya 5 Menit dengan Smartphone

Belum jelas cara masuk dan metode malware PlugX ini bekerja. Namun, Insikt menyatakan telah melaporkan temuan tersebut ke pemerintah Indonesia sejak Juni dan Juli. Bahkan Insikt juga mengklaim pembobolan juga terjadi di Badan Intelejen Negara (BIN).

Spekulasi The Record menyatakan hal tersebut terkait dengan kebijakan Belt and Road Initiative, sebuah kebijakan luar negeri China tentang ekonomi global. The Record menyebut target spionase bukan lain adalah negara yang diajak kerjasama dalam Belt and Road Initiative tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya