Habibie mengingatkan demokrasi yang baik di Indonesia harus memperhatikan minoritas.
Solopos.com, JAKARTA — Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, BJ Habibie, mengingatkan bahwa demokrasi yang baik adalah demokrasi yang memperhatikan kaum minoritas. Hal itu dikemukakan Habibie usai menghadiri buka puasa bersama Kosgoro di rumah tokoh Golkar Agung Laksono, Sabtu malam (10/6/2017).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurutnya, demokrasi sudah berkembang sedemikian rupa di Indonesia, namun bangsa Indonesia tetap harus berpegang pada dasar negara Pancasila. Dia menegaskan, Pancasila merupakan dasar kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga masyarakat tidak lagi dibedakan atas dasar suku, agama dan ras.
Menurutnya, demokrasi yang baik yang memperhatikan minoritas, bukan berarti membiarkan minoritas bertindak di luar koridor hukum. “Demokrasi yang baik itu yang memperhatikan minoritas, tapi minoritas dalam demokrasi, jangan teror,” ujar Habibie.
Menurutnya, Bung Karno sendiri mengatakan bahwa beliau menggali banyak nilai untuk mencetuskan itu. Hasilnya, kata Habibie, masyarakat Indonesia tidak lagi mengenal perbedaan suku, ras atau agama, karena ada Pancasila.
Sementara itu, meski telah ditunjuk sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), Yudi Latief mengaku masih butuh banyak masukan dari berbagai pihak. Menurut Yudi, meski dirinya menjadi kepala UKP Pancasila, bukan berarti sudah final memahami apa yang disebut Pancasila.
Dia mengatakan bahwa sejauh manusia mempunyai potensi untuk bersalah, maka saat itu juga tidak akan pernah ada manusia yang bisa sepenuhnya Pancasilais. Maka itu, dia membuka diri untuk dikritik kalau memang benar-benar ada kesalahan dari dirinya.
Yudi melanjutkan, bahwa sebenarnya Pancasila itu adalah dari kita, tentang kita dan untuk kita. Maka peran semua pihak menjadi penting untuk menanamkan ideologi Pancasila ini. Dia mengingatkan bahwa perwujudan Pancasila tidak hanya bisa mengandalkan peran negara semata. Tanpa ada keterlibatan langsung masyarakat di dalamnya.
“Maka dari itu, mari kita bergotong-royong, mengambil peran masing-masing untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bersama, untuk memastikan segala warna bersatu, rasa bersambung, rezeki berbagi,” ujarnya.