SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika (kanan, berkacamata) mendampingi Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (tengah, berkacamata) beserta pimpinan Muspida Wonogiri mengecek kesiapan transportasi milik anggota Polres Wonogiri untuk Operasi Ketupat 2012 seusai upacara gelar pasukan di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Jumat (10/8).(Espos/Trianto Hery Suryono)

Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika (kanan, berkacamata) mendampingi Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (tengah, berkacamata) beserta pimpinan Muspida Wonogiri mengecek kesiapan transportasi milik anggota Polres Wonogiri untuk Operasi Ketupat 2012 seusai upacara gelar pasukan di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Jumat (10/8).(Espos/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI–Ketua DPC Organda Wonogiri, Edy Purwanto berharap tahun depan para pengusaha lokal diberi kesempatan untuk mengangkut pemudiknya pada program mudik gratis. Penggunaan bus-bus lokal di masing-masing kabupaten/kota untuk mengangkut pemudik diharapkan tercipta iklim sehat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, selama ini pemerintah pusat tidak melibatkan pengusaha lokal dalam program mudik gratis itu. Akibatnya, bus-bus yang dipergunakan mayoritas bus asal Jakarta sehingga memicu keresahan bagi pengusaha lokal. Pasalnya, bus-bus tersebut tidak segera balik ke Ibukota setelah menurunkan pemudik. Sopir bus sengaja memarkir bus di pedesaan dan kembali ke Jakarta bersamaan dengan arus balik.

Walau demikian, H-5 hingga H-3 tiket bus eksekutif dan patas telah habis terjual. Pernyataan itu disampaikan, Edy seusai menghadiri upacara Gelar Pasukan Ketupat 2012 di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Jumat (10/8). “Sebenarnya, para pengusaha bus lokal merasa iri dan cemburu karena di setiap Lebaran tak ada yang dilibatkan dalam pemulangan pemudik.”

Lebih lanjut dijelaskannya, tahun ini, sebanyak 1.635 bus digunakan untuk mengakut pemudik ke Jateng dan Jatim namun tak satu pun pengusaha lokal dilibatkan. Ke-1.635 bus itu terbagi atas 75 bus untuk pemudik yang mengendarai motor dan 1.560 bus pemudik pabrik. “Motor pemudik diangkut dengan kontainer.”

Sementara itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, meminta, polisi memberdayakan sarana dan prasarana untuk memantau arus lalin. “Berikanrasa aman dan nyaman bagi pemudik, bertindaklah tegas namun tetap humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kelancaran lalu lintas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya