SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah pemudik yang masuk ke berbagai desa di Klaten, Jawa Tengah, mencapai 452 orang. Ratusan pemudik itu diminta tetap melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing guna mendukung upaya memutus mata rantai Covid-19.

Demikian penjelasan Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Selasa (4/5/2021). Aparat polisi turut proaktif memantau pelaksanaan karantina mandiri di rumahnya masing-masing. Hal tersebut termasuk berkoordinasi dengan seluruh tim Satgas PP Covid-19 di tingkat RT/RW.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Hingga sekarang ini, jumlah pemudik di Klaten mencapai 452 pemudik. Jumlah tersebut seluruhnya dinyatakan sehat alias terbebas dari Covid-19. Makanya, mereka dipersilakan pulang ke rumahnya. Pemudik yang sudah pulang itu tetap diminta karantina mandiri sesuai ketentuan," kata AKBP Edy Suranta Sitepu.

Baca juga: Takmir Terpapar Covid-19, Masjid di Wedi Klaten Ditutup 3 Hari

AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan pengawasan para pemudik mengedepankan pendekatan persuasif. Hal tersebut sepanjang belum diberlakukan pelarangan mudik, 6-17 Mei 2021 mendatang.

"Saat ini, tren kasus Covid-19 di Klaten mulai menurun. Mari, seluruh elemen masyarakat turut menjaga kondisi itu agar tren penurunana kasusnya tetap tinggi," katanya.

Baca juga: Awas! Pemudik Klaten Tak Mau Karantina 5 Hari, KTP Bakal Disita

Prambanan

Terpisah, Pelaksana Tugas (PLt) Camat Prambanan, Klaten, Puspa Enggar, mengatakan jumlah pemudik yang sudah tiba di wilayahnya saat ini mencapai enam orang. Jumlah itu berasal dari Desa Kotesan. Di samping itu, terdapat dua pemudik asal dua orang asal Desa Randusari.

Para pemudik berasal dari berbagai tanah rantau, seperti Medan, Tanah Bambu, Sukabumi, dan Jakarta.

"Mereka yang mudik itu sudah sepakat menjalani karantina mandiri 5 X 24 jam. Jumlah perantau di Kecamatan Prambanan mencapai 1.000-an orang. Jumlah itu tersebar di berbagai daerah di Tanah Air [tanah perantauan]. Kami sudah menyosialisasikan ke berbagai warga agar yang di tanah rantau tak mudik terlebih dahulu," katanya.

Baca juga: 5 Kuliner Gerobakan yang Lagi Viral di Solo, Sudah Pernah Coba?

Kasus Covid-19 Klaten

Sebelumnya, Satgas PP Covid-19 Klaten terus mengimbau ke seluruh elemen masyarakat di Klaten agar tetap menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Kasus Covid-19 masih terus bertambah hingga, Senin (3/5/2021) sore. Penambahan kasus Covid-19 hingga waktu tersebut mencapai tiga orang. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 61 orang.

"Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 7.779 kasus. Sebanyak 267 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyaj 7.000 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 512 orang meninggal dunia," kata Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo.

Baca juga: Memburu Pembisik Tragedi Takjil Beracun Bantul

Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur, mengatakan terus meningkatkan operasi yustisi di perbatasan Jateng-DIY di Prambanan, dalam beberapa waktu terakhir.

"Hasil dari operasi itu, ada 50-an pengemudi yang menjalani tes swab. Seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19. Begitu mulai berlangsung pelarangan mudik [6 Mei 2021], kami tak ada toleransi bagi pemudik yang akan datang," kata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya