SOLOPOS.COM - Seorang warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen secara simbolis menerima pencairan uang ganti rugi (UGR) tol SOlo-Jogja di aula Kecamatan Ngawen, Kamis (25/8/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tim pengadaan lahan pembangunan jalan tol Solo-Jogja kembali melakukan pembayaran uang ganti rugi (UGR) kepada pemilik lahan terdampak tol di kantor Kecamatan Ngawen, Kamis (25/8/2022). Warga penerima UGR berasal dari empat desa di Ngawen yakni Desa Pepe, Kahuman, Duwet, dan Senden.

Amat Diharjo, 70, warga Dukuh Sidodadi, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen menjadi salah satu warga yang menerima UGR. Wajahnya semringah lantaran UGR yang sudah dia nantikan selama lebih dari enam bulan ini cair. Dia pun bersyukur UGR tersebut cair sehari sebelum berangkat umrah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Daftar umrah sudah awal Agustus kemarin. Berangkat umrah insyaallah besok Jumat. Iya, Jumat besok itu tanggal 26 Agustus 2022,” kata Khusnul, 32, putri keenam Amat saat mendampingi bapaknya seusai menerima UGR, Kamis.

Khusnul menjelaskan bapaknya sudah berniat berangkat umrah. Salah satunya sebagai bentuk ungkapan syukur atas UGR yang diterima. Biaya pendaftaran umrah senilai Rp28 juta.

“Yang berangkat bapak saja,” jelas Khusnul.

Baca Juga: Harga Rumah Subsidi di Klaten, Terjangkau Enggak Ya Lur?

Amat mengaku tak masalah berangkat umrah ke Tanah Suci seorang diri. Dia sudah membulatkan tekad untuk bisa beribadah umrah.

Amat menjelaskan pekarangan beserta rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya tergusur akibat pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Kondisi itu membuat bapak enam anak itu mau tidak mau harus pindah rumah.

Luas lahan milik Amat yang terdampak tol sebesar 328 meter persegi dengan total nilai UGR yang diterima sekitar Rp1,4 miliar.

“Rencana bangun rumah baru. Belum membangun rumah saat ini. Baru mau beli tanah. Lokasi rumah baru masih di Desa Pepe. Pekerjaan saya sehari-hari bakul cempe dan petani,” ungkap dia.

Baca Juga: UGR Tol Bermanfaat di Kadirejo Klaten, dari Umrah hingga Beli Kambing

Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan pencairan UGR dilakukan DI 32 bidang lahan di wilayah Kecamatan Ngawen pada Kamis. Sementara, nilai total UGR yang dicairkan sekitar Rp26 miliar.

“Untuk yang hari ini dicairkan tertinggi menerima Rp2,8 miliar dan paling rendah ada yang sekitar Rp100 juta,” kata Sulis.

Camat Ngawen, Anna Fajria Hidayati, berpesan kepada warga yang menerima UGR bisa memanfaatkan dana yang diterima untuk kebutuhan prioritas. Selain itu, dia mengimbau agar pembagian UGR bisa dirembuk dengan baik.

“Bagi yang sertifikat tanahnya belum pecah waris atau sertifikat masih keluarga besar, saya imbau untuk dirembuk secara kekeluargaan [pembagiannya]. Jangan sampai ada permasalahan gara-gara UGR ini yang menyebabkan pecah persaudaraan. Semua bisa diremuk, bisa dikomunikasikan. Kami juga mengimbau agar UGR yang diterima ini untuk hal-hal prioritas dulu seperti untuk investasi, kebutuhan yang penting. Jangan sampai penggunaannya muspra,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya