SOLOPOS.COM - Katib Aam PBNU, KH Yahya Staquf saat memberi sambutan di sela-sela acara pelantikan Ahmad Zaini sebagai Rektor IAINU Tuban, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021). (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, menyampaikan harapan tak ada lagi calon presiden maupun wakil presiden pada Pemilu 2024 dari perwakilan PBNU.

Gus Yahya merupakan salah seorang kandidat kuat ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU yang akan diselenggarakan di Lampung pada Rabu-Kamis (22-23/12/2021). Satu kandidat lain yang diperkirakan berkompetisi dengan Gus Yahya, yakni Ketua Umum PBNU saat ini Said Aqil Siroj.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Viral Video Jembatan Shiratal Mustaqim, di Mana Lokasinya?

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya tidak mau ada calon presiden dan wakil presiden dari PBNU. Mari istrahat dulu. Mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi,” kata Gus Yahya di Jakarta, seperti dilansir Liputan6.com, Senin (20/12/021).

Gus Yahya tidak menyangkal bahwa ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan PBNU untuk kepentingan pribadi hingga politik. Oleh karena itu dia mengajak untuk mengembalikan marwah NU.

“Salah satu cara memperjuangkan adalah kemaslahatan Indonesia. Mari gunakan cara berpikir Gus Dur dengan mengutamakan kepentingan bangsa. Beliau tidak pernah peduli dengan kepentingan sendiri atau kelompok,” ujar Gus Yahya.

Baca Juga : Inilah Embung Setumpeng, Destinasi Wisata Baru di Karanganyar

Ia menuturkan tidak berprasangka negatif terhadap berbagai kepentingan itu karena menurutnya wajar. Namun, Gus Yahya menyampaikan hal yang perlu dilakukan adalah mencari cara agar berbagai kepentingan itu terlayani dan cita-cita mulia juga tercapai dengan baik.

“Setiap orang punya kepentingan tetapi saya ajak mengejar kepentingan masing-masing melalui cara yang membawa maslahat untuk semua orang,” ungkapnya.

Baca Juga : Sukarelawan dari Klaten-Sragen Keroyokan Bersihkan Masjid Agung Solo

Diberitakan sebelumnya, Muktamar NU diperkirakan diikuti 2.295 peserta dari 34 PWNU, 521 PCNU, 31 PCINU, 14 badan otonom, dan 18 lembaga di tingkat pusat. Selain itu, ditambah utusan PBNU dari unsur syuriyah, mustasyar, a’wan, tanfidziyah, dan panitia sebanyak 336 orang.

Sebagai informasi, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin pernah menjabat Rais Aam NU periode 2015 hingga 2018. Dilansir dari Wikipedia, kiprah Ma’ruf Amin di NU dimulai pada tahun 1964. Saat itu, Ma’ruf menjabat Ketua Gerakan Pemuda Ansor ranting Koja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya