SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) (kanan) berdialog dengan Ketua KPK Firli Bahuri (kiri). (ANTARA/HO-Humas PBNU)

Solopos.com, JAKARTA—Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menginginkan lembaga NU bersih dari praktik korupsi. Oleh sebab itu, Gus Yahya menawarkan kerja sama antara PBNU dan KPK tentang kampanye antikorupsi yang lebih luas serta membangun kesepahaman NU dengan lembaga antirasuah tersebut.

“Karena NU berkepentingan, seluruh ekosistem harus betul-betul bersih dari korupsi. Semuanya, lembaga, banom atau entitas apa pun yang terkait dengan NU harus bersih dari korupsi. Sehingga, NU bisa berperan membangun budaya antikorupsi,” ujar Gus Yahya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU Gus Yahya saat menerima kunjungan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Dubes Ukraina dan Dubes Rusia Datangi Kantor PBNU, Ini Kata Gus Yahya

Gus Yahya menyatakan keinginan agar KPK bekerja sama dan memberikan pelatihan antikorupsi kepada organisasi tersebut.

Gus Yahya mengatakan ada sejumlah kerja sama antara PBNU dengan pemerintah. PBNU memandang pengurus cabang harus mengetahui parameter yang benar supaya pelaksanaan program dilaksanakan dengan bersih dan tidak tersandung masalah hukum.

“NU membutuhkan KPK karena ada banyak agenda kerja sama dengan pemerintahan yang eksekusi-nya dilakukan oleh cabang,” kata Gus Yahya.

Baca Juga: Sowan Presiden, Gus Yahya: Pemerintah dan NU Bersinergi

Ketua KPK Firli Bahuri dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya diketahui telah bersahabat lama. Kedekatan kedua tokoh itu terjalin sejak Firli masih menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Gus Yahya, kunjungan Ketua KPK Firli Bahuri ke Kantor PBNU tidak bersifat resmi melainkan lebih pada pertemuan dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

“Dalam pertemuan ini, kami melakukan pembicaraan dari hati ke hati tentang berbagai masalah, antara dua sahabat lama, menyangkut semua isu khususnya fenomena korupsi yang terjadi dewasa ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya