SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar SD (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di SDN 2 Baturetno, Wonogiri, ditunda. Pasalnya, ada salah satu guru yang positif Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sesuai jadwal yang telah ditentukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, ada lima SMP dan lima SD yang dijadwalkan menggelar uji coba PTM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lima SMP itu yakni SMPN 1 Wonogiri, SMPN 1 Eromoko, SMPN 1 Baturetno, SMPN 1 Jatiroto dan SMPN 1 Purwantoro. Sedangkan untuk SD yakni SDN 1 Wonogiri, SDN 2 Baturetno, SDN 1 Wuryantoro, SDN 1 Jatisrono dan SDN 2 Purwantoro.

Baca Juga: 5 Keuntungan Tinggal di Solo, Kota Paling Nyaman di Indonesia

Sekretaris Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pada hari pertama pelaksanaan uji coba PTM hanya ada lima SMP dan empat SD yang menggelar uji coba. Sebab uji coba di SDN 2 Baturetno Wonogiri ditunda karena ada salah satu guru yang positif berdasarkan tes cepat antigen.

"Hasil positif itu keluar tiga atau empat hari sebelum uji PTM dilaksanakan. Jadi belum sempat menggelar PTM di SD itu. Nah, agar semua uji coba berjalan lancar, lebih baik diputuskan agar uji coba di SDN 2 Baturetno ditunda dulu. Meski diketahui sebelum uji coba digelar, kami tidak mengganti ke SD lain," kata dia saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).

Sriyanto mengatakan, berdasarkan pantauan dan monitor yang dilakukan Disdikbud Wonogiri pada hari pertama, uji coba PTM yang digelar di seluruh sekolah sudah berjalan dengan baik. Namun ada beberapa catatan yang harus diperbaiki di sejumlah sekolah.

Sistem Sif

Menurut dia, salah satu hal yang harus diperbaiki yakni mengatur kedatangan siswa pada sif kedua agar tidak tiba lebih awal di sekolah. Karena uji coba PTM di Wonogiri dilakukan dua sif dalam satu hari. Adapun jeda waktu antar sif selama satu hingga dua jam.

"Kemarin [Senin] itu, anak yang dijadwalkan di sif kedua datang lebih awal. Mungkin karena semangatnya belajar tatap muka. Yang sif pertama baru keluar, siswa yang ikut sif kedua sudah datang. Nah ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan, itu saja catatannya," ungkap dia.

Sriyanto mengatakan, sistem PTM dilakukan dengan sistem dua sif dalam satu hari diterapkan di semua sekolah yang menggelar uji coba. Sif pertama dimulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB atau dimulai pukul 07.30 WIB hingga 09.30 WIB.

"Jeda antar sif ada yang satu jam, ada yang dua jam. Seperti SMPN 1 Wonogiri jedanya dua jam karena lokasinya padat. Kalau SMPN 1 Eromoko jedanya hanya satu jam, karena lokasi sekolah luas. Siswa datang lewat pintu selatan, saat pulang lewat pintu utara. Jadi situasional, tergantung kondisi sekolah," ujar dia.

Baca Juga: Pencinta Tanaman Hias Ayo Merapat, Solo Grand Mall Gelar Pameran

Dalam memantau uji coba PTM di daerah, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat. Disdikbud akan melakukan evaluasi uji coba selama satu pekan yang selanjutnya dilaporkan kepada Bupati.

"Saat Ramadan nanti rencana hanya digelar satu sif, nanti dibahas bersamaan evaluasi satu pekan. Yang jelas untuk protokol kesehatan saat uji coba sudah diterapkan dengan baik, mulai dari kedatangan siswa hingga mereka pulang rumah," kata Sriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya