SOLOPOS.COM - Sejumlah tenaga honorer kategori dua (K2) mencermati papan pengumuman untuk memastikan nama mereka tercantum dalam daftar nominatif peserta uji publik di halaman Kantor Dinas Pendidikan Klaten, Rabu (27/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/M Khodiq Duhri)

Sejumlah tenaga honorer kategori dua (K2) mencermati papan pengumuman untuk memastikan nama mereka tercantum dalam daftar nominatif peserta uji publik di halaman Kantor Dinas Pendidikan Klaten, Rabu (27/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/M Khodiq Duhri)

KLATEN—Ribuan tenaga honorer kategori dua (K2) secara bergiliran mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) dan Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Rabu (27/3/2013).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka ingin memastikan nama mereka tercantum dalam daftar nominatif peserta uji publik sebagai tahapan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari kalangan tenaga honorer.
Pantauan Solopos.com di Kantor Disdik dan Setda Klaten, tenaga honorer ini datang silih berganti. Mereka mencermati daftar nominatif peserta uji publik tenaga honorer K2 yang terpasang di papan pengumuman. Mereka rela berdesak-desakan untuk memastikan nama mereka ada dalam daftar tersebut.
“Saya sudah cek. Ternyata nama saya sudah tercantum. Semoga nanti bisa ikuti proses perekrutan CPNS,” terang Sumarmi, 46, warga Dusun Sidorejo, Desa Cawas, saat ditemui di Kantor Disdik Klaten.
Sumarmi sebenarnya sudah menjadi tenaga honorer sejak 1990-an. Selama ini dirinya sudah berkali-kali mengikuti pemberkasan sebagai syarat perekrutan CPNS. Akan tetapi upaya yang dilakukan selama hampir 23 tahun itu belum membuahkan hasil. Guru SDN 3 Cawas itu berharap pemerintah bisa memprioritaskan pengangkatan PNS kepada tenaga honorer yang lebih tua dan memiliki masa pengabdian lebih lama.
Banyaknya tenaga honorer yang ingin memastikan namanya terdaftar dalam uji publik membuat sebagian warga kebingungan. Sayekti, salah satu tenaga honorer asal Puskesmas Cawas mengaku sempat bingung kala mencari namanya di balik daftar peserta uji publik tersebut.
“Daftarnya sangat banyak sekali. Tulisannya sangat kecil dan rumit. Saya butuh waktu lama untuk memastikan nama saya ada di dalam daftar,” ujarnya.

Daftar nominatif peserta uji publik tenaga honorer K2 itu diumumkan Kantor Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten. Terdapat 2.627 tenaga honorer K2 yang masuk daftar nominatif peserta uji publik. Beberapa persyaratan sebagai tenaga honorer K2 antara lain diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006 dan penghasilannya tidak dibiayai APBN atau APBD.

“Kami sudah membentuk tim khusus untuk menerima setiap pengaduan dari tenaga honorer K2. Uji publik akan digelar hingga 2 April mendatang. Sejauh ini kami belum mendapatkan sanggahan dari tenaga honorer,” terang Kepala Disdik Klaten, Pantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya