SOLOPOS.COM - Samuel Paty. (Sky News)

Solopos.com, PARIS — Guru sejarah di Prancis yang berdiskusi tentang karikatur Nabi Muhammad dipenggal. Guru ini diserang oleh pemuda pada Jumat (16/10/2020). Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut serangan itu sebagai serangan pengecut.

Demo Nasional Lawan Monarki Thailand, Pentolan Aktivis Ditangkapi

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Sky News, Senin (19/10/2020), guru yang tewas itu bernama Samuel Paty. Penyerangan itu terjadi di Conflans Saint-Honorin, barat laut 30 kilometer dari pusat kota Paris, pukul 17.00 waktu setempat. Guru sejarah ini diserang di dekat sekolah menengah tempat dirinya bekerja.

Jaksa Prancis Jean Francois Ricard mengatakan pelaku merupakan imigran yang diberikan izin tinggal 10 tahun di Prancis sebagai pengungsi pada Maret. Ricard menambahkan bahwa pesan yang diklaim bertanggung jawab dan foto Samuel ditemukan di telepon pelaku.

Pelaku sebelumnya terlihat di sekolah dan bertanya kepada siswa tentang guru tersebut. Kepala sekolah menengah itu juga mengatakan, Samuel menerima beberapa panggilan telepon yang berisi ancaman.

Tangki Penuh, Jepang Rencana Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut

Polisi tiba di tempat kejadian setelah menerima laporan ada seseorang yang mencurigakan berkeliaran di dekat sekolah. Mereka menemukan orang yang tewas dan segera melihat tersangka yang bersenjatakan pisau.

Orang Tua Murid Kesal

Pelaku diketahui mengancam polisi saat mereka mencoba menangkapnya. Kemudian penyerang ditembak mati sekitar 600 meter dari tempat kejadian. Menurut surat kabar Le Parisien, pelaku pemenggal guru sejarah ini berusia 18 tahun asal Chechnya.

Penduduk di lingkungan tempat tinggalnya, siswa, dan orang tua mengaku terkejut mendengar penyerangan tersebut. Samuel dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah di kalangan murid dan orang tua. Guru itu dilaporkan menunjukkan gambar Nabi di kelas selama diskusi tentang berekspresi pada 5 Oktober.

Sebuah unggahan Twitter yang diunggah pada Jumat (9/10/2020), berisi video seorang pria yang mengaku orang tua murid, kesal dengan tindakan guru tersebut karena menunjukkan karikatur Nabi. Ia juga mendesak untuk mengadu kepada pihak berwenang dan meminta guru tersebut dipecat.

Pakai Sel Janin Aborsi, Obat Covid-19 Donald Trump Jadi Kontroversi

Nourdine Chaouadi yang merupakan orang tua murid mengatakan saat diskusi tentang karikatur Muhammad itu berlangsung, guru itu hanya berkata kepada anak-anak muslim untuk pergi. Menurut cerita anaknya, guru sejarah tersebut tidak ingin diskusi itu melukai perasaan mereka.

Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkunjung ke sekolah itu mengatakan bahwa Prancis akan melindungi dan membela guru-gurunya. Ia juga menambahkan bahwa insiden ini tidak boleh memecah belah Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya