SOLOPOS.COM - Kawah Ratu, area kawah utama di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, Selasa (26/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, SUBANG — Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyimpan beragam daya tarik wisata. Ada tiga jenis wisata yang seluruhnya berpadu dengan alam, di antaranya kawah, outbound, serta flora dan fauna endemik.

Letak TWA Gunung Tangkuban Parahu berada di ketinggian 2.084 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Sesuai dengan nama dan keberadaan kawahnya, Gunung Tangkuban Parahu adalah gunung api aktif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam catatan Solopos.com, aktivitas erupsi Gunung Tangkuban Parahu terakhir kali terjadi pada 2019. Kala itu asap erupsinya melebar ke area timur, utara, dan selatan.

Ada empat kawah aktif di Gunung Tangkuban Parahu. Pertama, kawah ratu. Kawah terbesar yang berada di area Tangkuban Parahu. Bentuknya seperti mangkuk besar dengan kedalaman sekitar 500 meter.

Letak kawah ratu ini berada di area utama TWA Gunung Tangkuban Parahu. Selain masih menyemburkan asap belerang, kawah ratu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Juga: Kunker ke Jabar, DPRD Wonogiri Dapat Informasi Ini

Kedua, kawah upas. Lokasinya 1,5 kilometer (km) dari area utama. Pengunjung dapat mencapai area kawah upas dengan berjalan melalui tepian kawah ratu.

Ketiga, kawah baru yang dapat dinikmati keindahannya dari area kawah ratu. Untuk kawah yang nomor tiga ini, pengunjung tak diperbolehkan memasuki kawah baru karena terdapat gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan.

Keempat, kawah domas. Kawah yang satu ini memiliki air panas alami dengan suhu sekitar 98-150 derajat celcius. Pengunjung kawah domas dapat mencoba merebus telur dan merendam kaki di kolam air hangat yang berada di sekitar kawah domas. Namun, letaknya berada terpisah dari tiga kawah sebelumnya.

Pengunjung TWA Gunung Tangkuban Parahu juga dapat menemui flora dan fauna endemik yang belum tentu ditemukan di tempat lain. Di antaranya puspa, anggrek hutan, manarasa/cantigi, elang Jawa, surili Jawa, dan lutung Jawa.

Baca Juga: Songsong Pemilu 2024, Parpol di Wonogiri Mulai Berkonsultasi ke KPU

Guna menambah daya tarik, pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu membikin area outbound. Ada 33 jenis permainan outbound yang dapat dinikmati oleh anak-anak hingga dewasa. Lokasinya terletak di area parkir Bus Jayagiri.

Informasi yang dihimpun dari Solopos.com, Kamis (28/7/2022), pembukaan beragam jenis wisata itu dilakukan sejak 2009. Selama 13 tahun lamanya, pengelolaan TWA Gunung Tangkuban Parahu secara penuh diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP).

Pengawas TWA Gunung Tangkuban Parahu, Antonius, mengatakan, seluruh fasilitas penunjang wisata alam di Gunung Tangkuban Parahu dibangun menggunakan dana mandiri. Mulai dari pagar pembatas pengunjung, anak tangga, hingga penyediaan ontang-anting atau shuttle bus.

Meski telah dikelola dan bertahan selama lebih dari satu dekade, Antonius mengaku kondisi TWA Gunung Tangkuban Parahu juga sempat meredup. Pengaruh utamanya, yaitu pandemi Covid-19 karena mengharuskan TWA Gunung Tangkuban Parahu ditutup. Sementara, pihak pengelola harus tetap menggaji karyawannya meski tak penuh.

Baca Juga: Temui PJU Rusak dan Parkir Liar? Ini Nomor Kepala Dishub Wonogiri

“Kalau dibilang pandemi Covid-19 merugikan, kami pun rugi. Kami yakin kerugian ini juga dialami banyak orang. Semenjak pandemi Covid-19 mulai 2020, TWA Gunung Tangkuban Parahu baru buka kembali, Agustus 2021,” ucapnya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (25/7/2022).

Pantauan Solopos.com, Selasa, objek wisata di Kabupaten Subang itu dikunjungi banyak pengunjung. Menurut Antonius, jumlah pengunjung di TWA Gunung Tangkuban Parahu belum sebanyak seperti sebelum pandemi Covid-19.

Selama tahun 2022, tidak ada event atau kegiatan yang direncanakan untuk mengundang publik. Antonius beralasan kondisi pandemi Covid-19 belum 100 persen membaik.

“Kami tetap taat pada aturan pemerintah. Kalau memang belum diperbolehkan, kami tidak akan mengadakan kegiatan-kegiatan publik. Saat ini yang bisa dilakukan, ya buka seperti biasa, tidak ada hal-hal khusus,” ujarnya.

Baca Juga: Kelangkaan Pupuk di Wonogiri Disorot DPRD

Berdasar informasi dari pihak pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, tempat wisata itu buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Biaya masuk antara hari kerja dan akhir pekan memiliki perbedaan.

Pada Senin-Jumat, wisatawan lokal dikenai harga tiket Rp20.000/orang. Sedangkan wisatawan mancanegara dikenai harga tiket Rp200.000/orang. Penerapan tarif berbeda ada pada harga tiket rombongan pelajar yang dikenai Rp18.000/orang.

Apabila pengunjung datang mengendarai mobil, bakal dikenai biaya tambahan senilai Rp25.000/unit. Sedangkan bus senilai Rp110.000/unit. Tiket masuk bagi kendaraan roda dua atau motor ditarik senilai Rp12.000/unit.



Harga tiket Senin-Jumat itu berbeda dengan saat Sabtu dan Minggu, tanggal merah, atau cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. Wisatawan lokal di akhir pekan dikenai tiket senilai Rp30.000/orang, wisatawan mancanegara senilai Rp300.000/orang, dan tiket rombongan pelajar senilai Rp20.000/orang.

Baca Juga: Lampu PJU Mati, Fraksi PDIP DPRD Wonogiri Minta Segera Diperbaiki

Di akhir pekan, apabila pengunjung datang mengendarai mobil, akan dikenai biaya tambahan senilai Rp30.000/unit. Sedangkan bus senilai Rp125.000/unit. Tiket masuk bagi kendaraan roda dua atau motor ditarik senilai Rp14.500/unit.

Pengunjung juga dipersilakan menggunakan fasilitas ontang-anting atau shuttle bus dengan harga tambahan senilai Rp7.000/orang pulang-pergi (PP).

Hal ini utamanya berlaku bagi pengunjung yang mengendarai bus. Sebab, bus hanya diperbolehkan naik dan berhenti di Terminal Bus Jayagiri di kompleks TWA Gunung Tangkuban Parahu. Selanjutnya, pengunjung melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus atau ontang-anting menuju kawah ratu.

Pihak pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu juga tak menerapkan sistem booking atau reservasi bagi pengunjung. Pengunjung cukup datang lalu langsung membayar tiket sesuai harga yang diterapkan pengelola.

Baca Juga: Jalan Raya Purwantoro-Bulukerto Butuh Perbaikan

Kunjungan ke TWA Gunung Tangkuban Parahu merupakan bagian dari kunjungan kerja (kunker) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri ke Jawa Barat (Jabar) selama empat hari, Senin-Kamis (25-28/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya