SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati keindahan alam di atas Gunung Sepikul di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, belum lama ini. (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tahukah Anda jika objek wisata Gunung Sepikul di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan sisa gunung api purba? Kabarnya, gunung di Sukoharjo ini berusia lebih tua dari Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunungkidul, DIY.

Destinasi wisata ini berada sekitar 20 kilometer arah selatan Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Gunung Lor, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke sana dan mendaki puncaknya demi menikmati pesona pemandangan alam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gunung Sepikul di Sukoharjo terdiri dari dua bukit batuan api purba. Gunung ini terbentuk akibat letusan dari gunung api di Tenongan, Krisak. Jadi, Gunung Sepikul merupakan salah satu kawah dari pusat kawah di Tenongan, Krisak.

Baca juga: Indahnya Gunung Sepikul Sukoharjo Jadi Lokasi Bikin Video Klip Hingga Syuting Film

Selama ini, gunung di Sukoharjo itu sering disebut mirip dengan Gunung Api Purba Nglanggeran karena karakternya yang hampir mirip. Namun, siapa sangka ternyata Gunung Sepikul bisa dibilang lebih tua ketimbang Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunungkidul. Mengapa demikian?

Dikutip dari situs gunungapipurba.com, Rabu (13/4/2022), Gunung Nglanggeran berdasarkan sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur tersier (Oligo- Miosen) atau 0,6 – 70 juta tahun yang lalu.

Material batuan penyusun Gunung Nglanggeran merupakan endapan vulkanik tua berjenis andesit (Old Andesite Formation). Jenis batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran antara lain breksi andesit, tufa dan lava bantal.

Baca juga: Legenda Bandung Bondowoso di Gunung Sepikul Sukoharjo

Panorama Gunung Sepikul

Sementara itu Bukit Sepikul memiliki beberapa nama lain yang juga dikenal dengan nama Situs Danyangan dan Komplek Batu Seribu. Destinasi wisata ini bisa ditempuh melalui jalur Sukoharjo-Wonogiri.

Jika dilihat dari jauh, Gunung Sepikul berupa dua bukit batu yang menjulang di tengah hamparan sawah yang mengitarinya. Kedua bukit batu itu tampak seperti beban yang siap dipikul. Oleh karena itu, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Gunung Sepikul.

Meski seolah menjulang tinggi, tetapi ketinggian gunung ini hanya 350 meter di atas permukaan laut (mdpl). Cara terbaik untuk menikmati pemandangan alam Gunung Sepikul adalah dengan mendakinya. Pastikan tubuh dalam kondisi prima jika ingin mendaki gunung dengan kemiringan 40-60 derajat ini.

Waktu tempuh menuju puncak hanya sekitar 15-20 menit. Sesampainya di puncak, Anda akan melihat panorama alam yang begitu indah.

Baca juga: Deretan Gunung Api Purba Wonogiri: Muncul di Dasar Laut

Bandung Bondowoso

Dalam cerita sejarah turun temurun, Gunung Sepikul konon identik dengan legenda Bandung Bondowoso. Objek wisata itu disebut-sebut sebagai bebatuan yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membangun Candi Prambanan.

Namun saat Bandung Bondowoso gagal membangun 1.000 candi, bebatuan tersebut ditinggalkan begitu saja. Kini pengunjung bisa menikmati keindahan alam nan elok.

“Gunung Sepikul menyimpan cerita sejarah, salah satu bebatuan yang digunakan untuk membangun 1.000 candi oleh Bandung Bondowoso,” kata Bayan Brenggalan, Desa Tiyaran, Widodo, ketika dijumpai Solopos.com pada Mei 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya