SOLOPOS.COM - Gunung Semeru terpantau kamera pengawas meluncurkan awan panas guguran pada Rabu (23/3/2022) dini hari. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)

Solopos.com, LUMAJANG — Gunung Semeru kembali meluncurkan awan panas guguran pada Rabu (23/3/2022) pukul 03.53 WIB. Awan panas guguran ini meluncur sejauh 4 kilometer ke arah tenggara, arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Selama periode pengamatan Rabu pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, Gunung Semeru tercatat mengalami 19 kali gempa letusan, satu kali gempa embusan, dan satu kali tremor dengan amplitudo selama 220 detik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, menyebut bahwa luncuran awan panas guguran tersebut tercatat di seismogram memiliki amplitudo maksimum 25 mm. Hal itu sesuai laporan petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ini Lima Daerah Tersempit di Jatim, Paling Sempit Luasnya 20 KM Persegi

Menurut laporan petugas pos pantau, Gunung Semeru selama periode pengamatan Rabu pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB mengalami 12 kali letusan.

“Tinggi asap kurang lebih 500 sampai 700 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah barat daya dan tenggara,” katanya yang dilansir dari Antara.

Selama periode pengamatan itu juga sembilan kali terdengar gemuruh suara letusan. Gunung Semeru tercatat mengalami 18 kali gempa letusan dengan amplitudo 18-25 mm selama 100-250 detik, lima kali gempa tremor harmonik, dua kali gempa vulkanik, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Selama periode pengataman Rabu pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, letusan asap warna putih kelabu dengan tinggi asap 400 sampai 1.800 meter teramati di puncak Gunung Semeru.

Pada periode pengataman itu, Semeru tercatat mengalami 19 kali gempa letusan, satu kali gempa embusan, dan satu kali tremor dengan amplitudo 6 mm selama 220 detik.

Baca Juga: Pimpinan Bank Jatim Syariah Ditahan, Diduga Korupsi Rp25 Miliar

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak gunung dan di area dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan yang berpotensi terkena dampak awan panas guguran dan aliran lahar.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu [pijar],” kata Joko.
Dia juga mengimbau warga di sekitar Gunung Semeru untuk mewaspadai dampak awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta dampak aliran lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya