SOLOPOS.COM - Seorang pengendara menuntun sepeda motor saat melintas di jalan dari arah Kamar Kajang menuju jembatan Gladak Perak pada Senin (20/12/2021). (Istimewa/Dokumentasi Endhy Yudha)

Solopos.com, LUMAJANG — Gunung Semeru kembali erupsi pada Senin (20/12/2021) pukul 05.56 WIB.

Data yang dihimpun Solopos.com dari akun resmi Twitter Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada @PVMBG menjelaskan erupsi Gunung Semeru pada Senin (20/12/2021) pukul 05.56 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.500 meter di atas puncak atau lebih kurang 5.176 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 milimeter [mm] dan durasi 433 detik,” tulis @PVMBG, Senin.

Baca Juga : Benarkah Dialek Ngapak Berasal dari Suku Kutai? Begini Sejarahnya

PVMBG menautkan unggahan tersebut pada website magma.esdm.go.id melalui akun @id_magma. Mereka memberikan 3 rekomendasi untuk masyarakat terkait aktivitas Gunung Semeru.

Pertama, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer (km) dari puncak atau pusat erupsi.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai [sempadan sungai] di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” tulis akun tersebut.

Baca Juga : Santai, Begini Respons Bahar bin Smith saat Dilaporkan Lagi ke Polisi

Kedua, tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Ketiga, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, sukarelawan Siaga Bencana (Sigap) Solopeduli, Endhy Yudha, menyampaikan ada hujan abu pada pukul 05.30 WIB hingga 07.30 WIB. Yudha, sapaan akrabnya, berada di Dusun Kamar Kajang, RT 001/RW 005, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang saat ini.

Baca Juga : Sama-sama Siaga, Apa Sih Beda Erupsi Gunung Semeru dan Merapi?

“Hujan abu tipis di Sumberwuluh. Tadi pagi suasana gelap ternyata hujan abu tipis. Kami [rombongan sukarelawan gabungan] sempat naik ke bagian atas Kamar Kajang hingga jembatan Gladak Perak. Kondisi saat ini mendung lumayan gelap, gerimis,” tutur Yudha saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Masyarakat tidak hanya menghadapi hujan abu, tetapi juga debu. Yudha menyampaikan jalanan penuh debu dampak dari tanah yang terbawa truk maupun abu vulkanik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya