SOLOPOS.COM - Akrivitas Gunung Merapi terkini Sabtu (3/4/2021). (Istimewa-BPPTKG)

Solopos.com, BOYOLALI — Video yang memperlihatkan rombongan ABG mendaki Gunung Merapi yang berstatus siaga viral di media sosial. Padahal Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menegaskan jalur pendakian masih ditutup.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGM, Akhmadi, menyebut ada dua jalur pendakian resmi ke Gunung Merapi yang ditutup sejak 2018 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kalau jalur pendakian yang resmi ada 2. Lewat Selo (Boyolali) dan lewat Sapuangin (Klaten)," kata Akhmadi saat dihubungi wartawan, Kamis (10/6/2021) seperti dilansir Detik.com.

Menurut Akhmadi papan larangan mendaki Gunung Merapi juga dipasang di lokasi yang ditengarai sebagai jalur ilegal.

"Sebenarnya itu sudah ada sejak 2018 kita sudah beberapa pintu atau jalur yang dimungkinkan ilegal itu kita sudah pasang papan dan masyarakat sudah kita koordinasikan dengan dukuh dan sebagainya," jelasnya.

Baca juga: Belanja Seafood Fresh di Pasar Ikan Balekambang Solo, Tak Perlu Mbeteti

Video Viral

Akhmadi mengatakan lokasi pengambilan video berada di jalur pendakian Gunung Merapi, namun bukan berada di Pasar Bubrah.

"Jadi yang pertama kami melihat video itu berada di arah jalur pendakian. Kemudian kedua kita pastikan dulu apa yang disampaikan yang ditulis. Itu kan dia hanya menyatakan mau ke Pasar Bubrah kemudian enggak berani akhirnya membatalkan," sambung dia.

New Selo

Akhmadi menambahkan lokasi para ABG yang nekat mendaki ke Merapi itu berada di dekat objek wisata New Selo, Boyolali.

"Jadi bukan di puncak itu posisinya. Bukan di Pasar Bubrah juga (tapi) mau menuju (Pasar Bubrah). Itu kan (tanda ke) Pasar Bubrah," tegasnya.

Baca juga: Viral Foto Cahaya Diduga Meteor Jatuh Di Puncak Merapi, BPPTKG Beri Penjelasan

Pihak TNGM, kata Akhmadi, juga memastikan remaja dalam video itu tidak sampai mendaki ke puncak Gunung Merapi. Sebab, melihat perlengkapan yang dikenakan para remaja itu tidak memenuhi syarat untuk mendaki ke puncak.

"Tapi kayaknya sih enggak (ke puncak) karena kami sudah pantau, dan indikasinya itu adalah pengunjung New Selo," ungkapnya.

Ia menduga mereka naik karena di kawasan New Selo tidak ada pintu rimba yang dijaga petugas. Akses jalan hingga lokasi pengambilan video pun berada di wilayah perkebunan warga dan jalannya sudah dicor.

"Jadi mungkin banyak yang singgah ke New Selo terus naik sedikit. Kalau 600 meter itu tidak terlalu jauh. Karena di situ juga sudah ada cornya, jalan setapaknya jadi agak mudahlah untuk naik ke situ," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya