SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (13/11/2020). (Solopos/Taufik Sidik Prakoso)

Solopos.com, BOYOLALI — Hujan abu kembali terjadi di sebagian wilayah Selo, Kabupaten Boyolali. Hujan abu terjadi sesaat setelah adanya awan panas guguran dari Gunung Merapi pada Selasa (10/8/2021) pagi.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengatakan pada Selasa pagi kembali muncul hujan abu tipis di sebagian Deda Tlogolele. “Tipis saja, di wilayah Tlogolele dan Tlogomulyo,” kata dia, Selasa. Hujan abu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diketahui, pada Minggu (8/8/2021) di Desa Tlogolele juga terjadi hujan abu. Hujan abu terjadi di Dukuh Stabelan, Takeran, Belang, Gumukrejo, Karang, Ngadirojo, Tlogolele dan Tlogomulyo. Hujan abu tersebut turun setelah adanya aktivitas awan panas guguran sesaat sebelumnya.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Ini Aturan Baru Penutupan Jalan di Solo

Pada Minggu sekitar pukul 07.29 WIB juga terjadi awan panas guguran Gunung Merapi dengan amplitudo 47 mm, durasi 161 detik dan jarak luncur 1.800 meter ke barat daya.

Menurut informasi yang dihimoun Solopos.com, Selasa (10/8/2021), selain di Tlogolele, hujan abu juga terjadi di desa lain di lereng Gunung Merapi. Ketua Forum Penurunan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto, mengatakan hujan abu yang turun pada Selasa pagi tersebut intensitasnya cukup tipis.

“Hanya hujan abu tipis, di wilayah Jrakah sebagian, Klakah sebagian dan Tlogolele sebagian,” kata dia, Selasa.

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Twitter BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), pada Selasa (10/8/2021) telah terjadi awan panas guguran pada Selasa pukul 05.58 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm, dan durasi 214 detik. Jarak luncur 3.000 m ke arah barat daya.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim Lebih Cepat dan Makin Berbahaya

Sementara berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram BPPTKG, pada Selasa (10/8/2021), ada potensi bahaya yang ada saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Singai Woro dan maksimal 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Sungai Boyong, Sungai Kuning, Sungai Bedog, Sungai Krasak, Sungai Bebeng dan Sungai Putih. Sedangkan lontaran material vulkanis jika terjadi eripsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat pun direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di lokasi bahaya. Selain itu masyarakat agar mengantisipasi angguan akibat abu vulkanis serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya