SOLOPOS.COM - Papan untuk sandboarding di gumuk pasir Pantai Parangtritis. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Aktivitas manusia dalam 40 tahun terakhir membuat luas gumuk pasir di kawasan Parangtritis dan Parangkusuma, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta terus berkurang.

Gumuk pasir adalah fenomena alam unik dan sangat langka yang terbentuk oleh angin di daerah pantai. Gumuk pasir bertipe barchan hanya ada dua di dunia, yaitu di Meksiko dan di Parangtritis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gumuk pasir memiliki fungsi lingkungan yang sangat besar, di antaranya sebagai penangkal abrasi, penahan intrusi air laut, dan penahan tsunami. Gumuk pasir di pantai memiliki karakteristik yang berbeda dengan gumuk pasir di gurun. Penjelasan lengkap tersaji di Aktivitas Manusia Bikin Gumuk Pasir Parangtritis-Parangkusuma Berkurang.

Butuh paradigma baru dalam pembangunan di kawasan pantai utara atau pantura Jawa Tengah. Semua bentuk pembangunan permukiman, industri, infrastruktur, dan lainnya di kawasan pesisir utara Jawa Tengah harus berbasis data geologi dan oseanografi.

Paradigma ini akan berujung penyesuaian dengan kondisi alam pesisir utara Jawa Tengah yang meniscayakan penurunan muka tanah dan rob atau banjir dari air laut pasang.

Sekretaris Badan Geologi sekaligus Pelaksana Tugas Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ediar Usman, mengatakan peringatan tentang gejala alam ekstrem di pantai utara Jawa Tengah telah dikemukakan sejak 1948 dan 1949. Duduk perka bisa dibaca di Pembangunan di Pesisir Harus Berbasis Data Geologi dan Oseanografi.

Candi Abang yang berbentuk piramida di puncak bukit di Dusun Blambangan, Kalurahan Jogotirto, Kapenewon Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta sudah lapuk. Candi yang sebagian terbuat dari batu bata ini berbeda dari candi-candi kebanyakan yang dibangun dari batu andesit.

Berdasarkan penelitian, seluruh bagian candi menggunakan batu andesit, tapi bagian permukaannya lapuk dan berubah warna menjadi merah. Candi Abang memilik sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga masuk dari batu putih alias gamping. Penjelasan lengkap tersaji di Berbentuk Bukit Piramida Hijau, Candi Abang Lapuk Dimakan Usia.

Oetomo Ramelan Ramelan adalah Wali Kota ke-8 Solo. Ia anggota Partai Komunis Indonesia.  Ia dikenal sebagai wali kota revolusioner yang mendirikan lokalisasi Silir dan merintis pendirian Universitas Kota Praja Surakarta (UPKS) yang merupakan cikal-bakal Universitas Sebelas Maret (UNS).

Oetomo Ramelan lahir di Kota Solo pada 1919. Meninggal pada 1967. Ia menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 17 Februari 1958 hingga 23 Oktober 1965. Kuburan Oetomo Ramelan tidak jelas.

Di buku 50 Tahun Kotamadia Surakarta yang diterbitkan Pemerintah Kota Solo tercatat nama Utomo Ramelan, namun fotonya tidak terpampang seperti wali kota lainnya. Duduk perkara bisa dibaca di Utomo Ramelan, Wali Kota Solo Pendiri Lokalisasi Silir & Dihukum Mati.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya