SOLOPOS.COM - Ilustrasi gula pasir. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Harga gula di tingkat petani dilaporkan menunjukkan tren penurunan saat musim giling dimulai. Para pelaku usaha menilai turunnya harga gula ini dipicu oleh adanya pasokan gula impor yang masih mengisi pasar.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), M. Nur Khabsyin, mengemukakan harga di tingkat petani di Pulau Jawa  telah menyentuh Rp10.800 per kilogram (kg). Harga tersebut dinilainya jauh menurun dibandingkan bulan lalu yang masih berkisar di level Rp12.500–Rp13.000 per kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saat ini petani kesulitan menjual gula karena para pedagang dan distributor sudah mempunyai stok dari gula impor," katanya dalam siaran persnya, diberitakan Bisnis.com, Selasa (9/6/2020).

Capai Ketahanan Pangan, Pemerintah Cari Lumbung Pangan Baru

Revisi Harga Acuan

Menurutnya, penurunan harga pada musim giling kali ini cenderung lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Padahal, musim giling tebu tahun ini diperkirakan akan berlangsung selama empat sampai lima bulan ke depan.

"Harga gula di petani masih bisa turun terus bahkan sampai batas harga acuan pemerintah yang saat ini masih berlaku yakni Rp9.100 per kg," ujarnya.

Demi menghindari penurunan tersebut, dia pun berharap pemerintah dapat segera merealisasikan revisi harga acuan gula di tingkat petani. Nur Khabsyin mengatakan acuan tersebut tak lagi relevan dengan kondisi saat ini menyusul makin bertambahnya biaya produksi.

Produksi Turun, Permintaan Minyak Sawit Tetap Tumbuh

"Harga tersebut sudah berlaku selama empat tahun terakhir. Kami menilai, harga itu sudah tidak sesuai dengan kondisi riil biaya produksi gula dalam negeri karena komponen biaya produksi konsisten meningkat setiap tahun, termasuk inflasi juga tiap tahun naik," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah didesak untuk segera mengintervensi harga jelang puncak masa giling yang tiba pada Juni. Intervensi dilakukan untuk melindungi harga di petani.

Pasokan gula impor ke pasar yang belum maksimal dikhawatirkan akan menekan harga tebu saat panen nanti. Padahal, petani mengharapkan harga yang layak pada masa panen ini.

Harga rata-rata gula nasional sendiri mulai turun seiring dengan bertambahnya pasokan gula dari impor. Harga gula berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan disebut telah turun 16 persen menjadi Rp16.700 per kilogram per 23 Mei dibandingkan pada April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya