SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Bagi Kepala Desa angkatan 1 dan 2 di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa (15/2/2022). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Jawa Timur kini tidak memiliki desa dalam kategori desa sangat tertinggal dan desa tertinggal. Padahal pada 2019, di Jawa Timur masih ada 334 desa yang masuk dalam kategori tertinggal.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Bagi Kepala Desa angkatan 1 dan 2 di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa (15/2/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Khofifah mengklaim dalam rentang waktu September 2020 hingga 2021, angka kemiskinan di Jatim turun hingga 1,37%. Angka tersebut merupakan penurunan kemiskinan pedesaan Jatim tertinggi dalam 10 tahun terkahir. Terutama pada bulan Maret sampai September 2021.

Baca Juga: Ini Kata MUI Soal Tragedi Ritual di Pantai Payangan Jember

“Pada 2019, di Jatim masih ada 334 desa yang masuk kategori tertinggal dan 1 desa masuk dalam kategori sangat tertinggal. Seiring penurunan angka kemiskinan di Jatim, saat ini hanya ada desa dengan kategori mandiri, maju, dan berkembang di Jatim,” kata dia yang dikutip dari siaran pers.

Khofifah menyampaikan pembangunan di desa merupakan pondasi dasar kemajuan bangsa. Kepala desa merupakan ujung tombak pemerintah dalam mengoptimalkan program-program pembangunan.

Kepala desa ditekankan agar bisa membangun kolaborasi dan sinergitas yang kuat bersama semua elemen strategis di desa dan menampung semua usulan serta masukan.

Baca Juga: Lahan Pertanian di Bojonegoro Terendam Banjir, Ini Gerak Cepat Kementan

Dia juga meminta kepala desa tidak hanya kerja cerdas, tetapi juga kerja cepat dan tepat. Salah satunya dalam menyalurkan jaringan pengaman sosial, PKH, bantuan sosial, dan bantuan langsung tunai dari dana desa.

“Kepala desa hendaknya bisa melakukan percepatan distribusi BLT dana desa dan padat karya kepada masing-masing warganya,” jelasnya.

Khofifah juga meminta kepala desa untuk jeli menemukan dan mengenali potensi daya ungkit ekonomi di desanya. Sehingga potensi di setiap desa, baik dari sektor pertanian, wisata, dan industri bisa dikembangkan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya