SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, siap pasang badan agar audisi bulu tangkis PB Djarum tetap berjalan seperti sedia kala. Ia akan bertanggung jawab jika ada pihak-pihak yang melarang atau menentang audisi itu digelar.

“Silakan lanjutkan audisi, Gubernur Jawa Tengah tanggung jawab. Saya tanggung jawab penuh,” ujar Ganjar di Kampus Univeristas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Selasa (10/9/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan ini disampaikan Ganjar menyusul polemik yang saat ini tengah melanda audisi beasiswa bulu tangkis Djarum. Audisi itu dituding Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah mengeksploitasi anak-anak sebagai promosi produk rokok.

Atas tudingan itu, Djarum Foundation melalui Direktur Program Bakti Olahraga Djarum, Yoppy Rosimin, pun memutuskan untuk menghentikan audisi pada tahun-tahun berikutnya. Dengan kata lain, audisi yang digelar tahun ini menjadi yang terakhir dilakukan Djarum Foundatian dan Perkumpulan Bulu tangkis (PB) Djarum.

Ganjar mengatakan dirinya sudah menelpon pengurus PB Djarum di Kabupaten Kudus, Jateng. Kepada pengurus PB Djarum, Ganjar meminta agar audisi pencarian bibit-bibit unggul pebulu tangkis Tanah Air itu tetap dilanjutkan.

Ganjar bahkan mengatakan jika PB Djarum tidak bisa disamakan dengan PT Djarum Kudus yang memproduksi rokok. Menurutnya secara manajemen PB Djarum dengan PT Djarum Kudus berbeda. PB Djarum juga telah melakukan pembinaan bulu tangkis sejak 1969 dan selama ini tidak pernah berbicara rokok.

“Kata pengurus PB Djarum, pak saya ini tidak bisnis rokok, saya ini cuma mengelola ini saja, cuma mengelola badminton. Lha kok saya disalahkan. Begitu katanya,” ucap Ganjar menirukan percakapannya dengan pengurus PB Djarum.

Maka jika proses pembinaan yang dilakukan selama ini dibilang eksploitasi anak, menurut Ganjar adalah tuduhan yang aneh. “Bayangkan, sejak 1969 lo, usia saya saat itu baru setahun mereka sudah konsen dalam pembinaan atlet, kok tiba-tiba sekarang disalahkan,” terang Ganjar.

Ganjar mengatakan, keterlibatan swasta dalam program pembinaan atlet sangat penting. Selain itu, diakui atau tidak, prestasi olahraga di Indonesia saat ini masih jelek. Meski mendukung audisi terus berlanjut, Ganjar meminta dorongan publik untuk membubarkan KPAI dihentikan. Ganjar meminta tidak ada lagi hastag #BubarkanKPAI di Twitter.

 “Maka saya minta PB Djarum silakan lanjutkan audisi terus. Saya tanggung jawab. Tapi hastag bubarkan KPAI ya jangan,” tutupnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya