SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Antaranews.com)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, melarang sekolah mewajibkan siswa mengenakan seragam saat simulasi dan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (6/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak perlu berseragam. Orang tua ada yang sambat. Kalau yang mampu boleh tapi yang tidak mampu jangan dipaksa,” ujar Ganjar.

Gencarkan Vaksinasi

Ganjar menambahkan saat ini terus menggencarkan vaksinasi di wilayah Jateng. Meski demikian, jatah vaksin yang diterima Jateng masih terbatas, yakni 1 juta-1,6 juta dosis per pekan.

Ia berharap Jateng bakal mendapat jatah 2,5 juta dosis per pekan. Jika jatah vaksin itu ditambah, Pemprov Jateng pun siap menggencarkan vaksinasi ke siswa dan pedagang pasar. “Kita lindungi mereka agar ekonomi  berjalan baik,” imbuh politikus PDIP yang kerap disebut dalam sejumlah lembaga survei sebagai calon presiden paling potensial itu.

Baca Juga: Polisi Usut Penganiayaan Taruna di Kampus Penyuplai Perwira Pelayaran 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Suyanta, sepakat dengan kebijakan Gubernur Ganjar terkait tidak mewajibkan siswa mengenakan seragam saat simulasi maupun PTM terbatas.

“Kami mendukung karena memang kondisi seperti ini dan masih simulasi dan PTM terbatas. Bahkan kami melarang sekolah menjual seragam kepada siswa. Kalau mau beli ya di toko atau pasar,” ujarnya.

144 Sekolah

Suyanta mengatakan saat ini ada sekitar 144 sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jateng yang menggelar simulasi PTM, dengan jumlah peserta didik mencapai 19.362 orang.

Ke-144 sekolah itu terdiri dari 113 SMA, 24 SMK, dan 7 SLB. Sedangkan pelaksanaan PTM terbatas diikuti 159 sekolah, dengan jumlah peserta didik mencapai 36.405 siswa.

Baca Juga: Taruna Pelayaran Semarang Meninggal Dunia, Diduga Dianiaya Senior 

“Simulasi PTM dan PTM terbatas di Jateng saat ini telah memasuki pekan kedua. Semua berjalan bagus dan baik,” imbuh Suyanta.

Ditambahkannya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya hambatan dalam pelaksanaan simulasi PTM maupun PTM Terbatas.

“Yang masih menjadi evaluasi memang soal monitoring proses pulang dan pergi siswa. Siswa naik transportasi apa,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya