SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (enam dari kiri) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka; Dirut Bank Jateng Supriyatno; Wakil Rektor UNS Sajidan, dan Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo memberangkatkan satu kontainer produk UMKM binaan UNS tujuan Prancis, di Solo Techno Park (STP), Rabu (9/11/2022). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberangkatkan satu kontainer berisi produk UMKM binaan Universitas Sebelas Maret (UNS) ke Prancis, di Solo Techno Park (STP), Rabu (9/11/2022).

Ganjar berharap program-program yang dilakukan seperti di UNS tersebut bisa lebih mengangkat UMKM untuk naik kelas dan menyasar pasar ekspor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemberangkatan produk-produk kreatif dari Kota Solo ke Prancis tersebut juga dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Wakil Rektor UNS Sajidan, dan Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo. Pengiriman produk UMKM kreatif ke Prancis itu bermula dari program kerja sama dengan model diplomasi cross cultural understanding yang dikembangkan Kota Solo dengan Kota Beauvais Sur Matha di Prancis.

Produk UMKM yang dikirim ke Prancis di antaranya adalah produk kriya seni, furnitur, dan fesyen.

Sajidan menyampaikan pelepasan satu kontainer berisi produk UMKM ke Prancis tersebut adalah tindak lanjut dari kegiatan expo yang digelar UNS bekerja sama dengan Group Berlawalata sebagai partner galeri La Maison de l’Indonesie, di Solo Techno Park (STP), Juni 2022 lalu. Sebagai informasi, La  Maison de l’Indonesie disebut juga sebagai Rumah Budaya Indonesia yang menampilkan produk seni dan budaya Indonesia di Kota Beauvais Sur Matha Prancis.

Baca Juga: Hingga Agustus 2022, Laba Usaha Bank Jateng Mencapai Rp1,68 Triliun 

“Ini program merdeka belajar dan hasil riset di UNS ini untuk mendukung UMKM di Soloraya untuk menuju ke ekspor. Prancis menjadi tujuan utama namun akan kami kembangkan dengan negara-negara lain di Eropa,” kata Sajidan.

Dari program ini artinya UNS telah berperan menghubungkan UMKM dengan buyer di luar negeri. Total ada 402 item produk yang dikirimkan. Produk yang dikirimkan juga dibantu untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HAKI) terlebih dulu. Program tersebut diharapkan akan terus berlanjut. Menurutnya UNS juga telah mempelajari budaya Eropa kaitannya dengan kegiatan perdagangan.

Dengan memperhatikan kapan masyarakat Eropa akan ramai berbelanja furnitur, atau kapan waktu berbelanja kain, diharapkan akan menjadikan produk yang dikirim ke Prancis benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Ganjar mengapresiasi program pendampingan yang dilakukan UNS tersebut. Namun dia mengingatkan tentang problem klasik yang dihadapi UMKM.

“Seperti pendanaan, akses permodalan, kemudian desain dan sebagainya. Ternyata banyak yang sudah dikurasi itu produknya laku. Kemudian kami seriusi. Kami buatkan di sana semacam Rumah Indonesia, kita coba untuk kirim, kerja sama ini kami harap bisa menjadi model. Saya meyakini polanya tidak cukup hanya pameran saja namun harus jualan. Saya berharap di banyak negara kita punya toko. Toko Indonesia untuk jual produk UMKM, produk kuliner dan sebagainya, sehingga orang [Eropa] terbiasa, ketika butuh sesuatu yang unik, sudah tahu kemana harus datang,” kata dia.

Baca Juga: Bank Jateng Luncurkan Kredit Murah untuk UMK, Bunganya 2% dan 3% 

Mengenai kebutuhan permodalan, saat ini sudah banyak program yang bisa membantu UMKM. Sebagai contoh Bank Jateng, yang menurut Ganjar sudah sangat siap mendukung para UMKM.

“Ada KUR [kredit usaha rakyat], Bank Jateng juga sudah siap. Kenapa kami buat Kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenia dan sebagainya [di Bank Jateng], sebenarnya kami pakai untuk menyikapi situasi agar BPD seperti Bank Jateng benar-benar fit pada kondisi daerah dan waktu. Ini bagian kita menggerakkan UMKM Jateng yang harus naik kelas dan bisa ekspor,” jelas dia.

Sebagai informasi, Bank Jateng saat ini memiliki sebanyak 104 unit layanan mikro. Per 31 Juli 2022 telah mengelola 28.601 nasabah UKM dengan plafon mencapai Rp5,1 triliun.

Sementara jumlah UMKM di Jawa Tengah sampai triwulan kedua 2022 sebanyak 178.821 pelaku, dengan omzet Rp68,484 triliun dan aset Rp38,8 triliun dan mampu menyerap 1,3 juta tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya