SOLOPOS.COM - Konsumsi daging anjing di Kota Solo (Mahfud B/Whisnu Paksa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menanggapi positif usulan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, untuk memikirkan seluruh komponen dalam rantai perdagangan daging anjing.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan di sela menghadiri Bursa Kerja Inklusi di Graha Wisata Solo, Kamis (5/12/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ganjar permintaan penerbitan Peraturan Daerah (Perda) terkait polemik tersebut muncul setelah menerima protes dari aktivis perlindungan hewan Dog Meat Free Indonesia pada Selasa (3/12).

“Saya hanya minta. Karena kemarin banyak teman-teman pencinta hewan yang protes agar kami berpikir lebih serius lagi terkait hal itu. Tidak harus Perda sebenarnya. Tapi progress menuju minimal pengurangan, syukur-syukur penghapusan. Tujuannya baik agar bahaya penyakit rabies ini bisa dicegah. Saya juga minta ke publik untuk tidak konsumsi daging anjing. Anjing itu bukan untuk dikonsumsi,” kata dia.

Terkuak! Ini Rahasia Pijat Alat Vital Ala Mak Erot

Ganjar menyebut usulan Rudy untuk menciptakan lapangan kerja baru saat sumber utama pendapatan mereka ditutup sangat manusiawi. Ia mengakui butuh waktu bagi mereka untuk beralih profesi.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

“Idenya sangat manusiawi. Kami akan memikirkan itu. Kami berupaya memberikan lapangan kerja baru. Kalau mereka ahli masak, kenapa enggak ganti dagingnya jadi daging kambing atau ayam? Buka warung makan yang dagingnya kambing atau ayam, jadi tetap bisa bekerja di sektor itu,” tandas Ganjar.

Ada Roti Jangkrik di Inggris, Rasanya Diklaim Lezat

Diberitakan, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengaku belum menerima instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait penyusunan aturan larangan menjual daging anjing.

Waduh, Kalori Kerupuk Setara Sepiring Nasi

Kendati begitu, dia menyebut kemungkinan penerbitan aturan tersebut meski bukan jawaban akhir dari polemik itu.

Viral Chat Diduga Rektor IAIN Surakarta Tanya Tarif Pijat Plus-Plus, Ini Penjelasannya

“Bagi saya, ada Perda [larangan daging anjing] atau tidak, itu tidak penting. Yang penting, teman-teman [penjual daging anjing] dicarikan solusi. Sebetulnya, kalau enggak ada yang menyetor daging anjing ke Solo itu pasti enggak ada yang jualan. Saya melarang bisa, tapi seharusnya cari solusi yang paling tepat untuk menangani masalah tersebut,” kata dia, Rabu (4/12/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya