SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil pertanian petani Jateng. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengajak seluruh kepala daerah di Jateng untuk beramai-ramai membeli hasil bumi atau panen petani yang harganya anjlok di pasaran belakangan ini.

Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda se-Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (3/10/2022). Ganjar ingin para pejabat daerah membeli produk pertanian berupa kol, tomat, maupun sawi yang saat ini harga di pasaran tengah turun. Hal itu dilakukan guna mendongkrak moral petani lokal yang terimbas fluktuasi harga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi kalau harga di pasaran Rp500 per kilogram [kg] dan petani berharap harga Rp2.000 per kg, kita beli yuk!. Kita makan sendiri atau sumbang ke panti asuhan, pondok pesantren, atau markas TNI yang setiap hari membutuhkan bahan,” ujar Ganjar.

Rakor Forkopimda se-Jateng yang digelar di kompleks Kantor Pemprov Jateng itu mengambil tema Memelihara Stabilitas Keamanan Jawa Tengah Dalam Penanganan Dampak Kenaikan BBM dan Isu-isu Strategis. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta kepala daerah untuk terus memantau dan melakukan stabilisasi di semua sektor guna menghindari kenaikan harga.

“Ada dua cara, satu lewat operasi pasar dua lewat intervensi kita. Dana tak terduga bisa kita alokasikan untuk subsidi tranportasi atau subsidi harga,” lanjut Ganjar.

Baca juga: Pimpin Rapat Forkopimda, Ganjar Kirim Doa Korban Tragedi Kanjuruhan

Gubernur Ganjar juga menyoroti masukan soal adanya nelayan di Kabupaten Kendal yang tidak berlayar, namun masih menggunakan haknya membeli solar subsidi. Solar itu kemudian dijual kembali oleh nelayan itu.

“Makanya kita minta agar diawasi oleh kepolisian. 24 jam kita minta untuk mengawal. Pertamina juga kami minta agar semua CCTV hidup terus, maka tidak terjadi kecurangan,” ungkap Ganjar.

Mahasiswa

Ganjar mengimbau para kepala daerah untuk mengajak dialog semua komponen masyarakat, termasuk melibatkan peran mahasiswa guna mendampingi penyaluran bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT).

Baca juga: Nasdem Resmi Usung Anies Capres, Begini Reaksi Ganjar Pranowo

“Biasanya mahasiswakan punya sistem kritis. Tentu akan muncul imbas-imbas dari kenaikan BBM maka kita perlu berdialog dengan masyarakat agar mereka dapat informasi yang baik. Dan jangan sampai ada yang menyalahgunakan [BLT] ini. Ini yang kita mintakan ke kawan-kawan di kabupaten/kota,” jelas Ganjar.

Sementara itu dikutip laman Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, inflasi di Jateng pada bulan September 2022 mencapai 1,19 persen. Inflasi yang terjadi di September itu merupakan yang tertinggi di tahun 2022.

Inflasi itu disebabkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti bahan bakar minyak (BBM), beras, hingga tarif transportasi umum. Sementara penahan laju inflasi antara lain tiket pesawat, harga bawang merah yang turun, daging ayam, hingga perhiasan emas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya