SOLOPOS.COM - Gua Wareh (Instagram/@ow.guawareh)

Solopos.com, PATI -- Gua Wareh merupakan gua kecil yang terletak di kaki perbukitan kapur utara, tepatnya di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Meskipun kecil, namun Gua Wareh ini memiliki sumber mata air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Elfaranby, Kamis (27/5/2021), Gua Wareh ini menghasilkan air yang jernih dan segar.  Kejernihan air dari  gua ini bisa dilihat dari warna air yang tampak hijau alami.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain mandi, pengunjung juga bisa menelusuri bagian lorong gua sehingga bisa merasakan nuansa alam yang diberikan. Untuk menelusuri gua ini, pengunjung harus ekstra hati-hati karena kondisi lorong gua sangat gelap dan medannya licin  serta terjal.

Baca Juga : Pati Masih Simpan Peninggalan Era Kejayaan Majapahit

Ekspedisi Mudik 2024

Gua Wareh (Instagram/@sifud_manizz)

Gua Wareh (Instagram/@sifud_manizz) 

Maka dari itu, pengunjung yang akan menelusuri gua harus membawa peralatan  lengkap, salah satunya penerangan, seperti senter penerang. Dan di balik segarnya air dan juga menantangnya lorong gua, ada mitos yang berkembang dari Gua Wareh ini.

Gua ini dipercaya menjadi tempat pertapaan sesepuh Punakawan dalam karakter pewayangan Jawa bernama Semar.  Konon Semar yang merupakan jelmaan dewa pernah datang ke Pegunungan Kendeng untuk mandi di 7 mata air, salah satunya Gua Wareh.

Sementara itu, salah satu penatua setempat juga mengatakan kalau nuansa keramat gua ini juga sangat kuat sehingga siapa pun yang datang ke tempat ini dengan niat buruk atau berkata-kata tidak sopan, bisa mendapat kutukan.

Baca Juga : Waduk Peninggalan Kolonial Ini Jadi Wisata Terkenal di Pati

Gua Wareh ini adalah saksi bisu saat Kanjeng Sunan Gresik berhasil meng-Islamkan keluarga kerajaan Majapahit yang sedang dalam pelarian setelah runtuhnya kerajaan adikuasa itu. Mereka adalah Bagus Mas Syuro Pandan beserta ibu dan adiknya, Nyai Mas Sekar Pandan Sari dan Ayu Mas Pandan Wangi.

Singkatnya, keluarga Kerajaan Majapahit ini disembuhkan dari wabah kulit lebam dan deman oleh Sunan Gresik ini dengan menggunakan air  di Gua Wareh. Sejak saat itu, keluarga Kerajaan Majapahit ini memutuskan masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat melalui tuntunan Sunan Gresik

Oleh sabda Sunan Gresik setelah dia meng-Islamkan Keluarga Majapahit, dia mengucapkan syukur kepada Yang Maha Kuasa dan mengatakan bahwa gua ini akan banyak dikunjungi dan air yang mengalir dari gua ini akan menyembuhkan banyak penyakit.

Maka dari itulah masyarakat sekitar percaya bahwa siapa pun yang mandi dan menggunakan air dari gua tersebut akan sembuh dari sakit yang dideritanya.  Sedangkan penamaan ‘Wareh’ untuk gua ini  berasal dari kalimat Bahasa Jawa, yaitu Warisane Poro Linuweh (Peninggalannya Wali Berkaromah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya