SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru. (Solopos-dok)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Guru Tidak Tetap atau GTT Kabupaten Karanganyar kecewa dengan kebijakan pemerintah yang menutup peluang lowongan CPNS untuk guru pada 2021.

Mereka berharap pemerintah bisa mengkaji ulang kebijakan tersebut dan mengubahnya. Pemerintah telah memastikan tidak akan ada lowongan bagi guru atau tenaga pengajar dalam seleksi CPNS pada 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peluang guru menjadi ASN akan dialihkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Salah satu GTT mata pelajaran Olahraga SDN Jatikuwung, Suko Adi Wicoyo, mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah tersebut.

Arus Balik, Permintaan Tes Cepat Antigen Solo Melejit Pada Sabtu-Minggu

Menurutnya, pemerintah terkesan diskriminatif terhadap guru. Banyak GTT termasuk di Karanganyar yang saat ini masih berharap untuk bisa menjadi PNS.

“Kalau saya pribadi jujur kecewa. Ini termasuk diskriminatif menurut saya. Karena para GTT ini punya beban kerja dan mengajar yang sama dengan guru PNS. Bahkan cenderung lebih berat karena banyak pekerjaan yang dilimpahkan ke GTT,” bebernya kepada Solopos.com, Minggu (3/1/2020).

Menurut Suko, banyak GTT yang masih berharap biasa menjadi PNS karena memang guru identik dengan status itu. GTT Karanganyar itu menilai jaminan kesejahteraan juga akan berbeda dengan status PPPK meskipun itu lebih baik daripada GTT.

Duh! Jalur Contra Flow BST Koridor 1 Malah Bikin Jl Slamet Riyadi Solo Macet

Pengalaman Mengajar

Meskipun begitu, ia mengaku tak bisa berkomentar banyak dan hanya bisa menerima kebijakan tersebut. Ia berharap ke depannya pemerintah masih bisa membuka peluang lowongan CPNS untuk guru.

“Tapi kalau bisa jika nantinya ada lagi lowongan CPNS prioritasnya yang sudah punya pengalaman kerja mengajar. Tidak bagus juga kalau yang baru lulus dan belum punya pengalaman mengajar tiba-tiba lolos dan jadi PNS. Sedangkan yang sudah menjadi GTT lama tidak diangkat,” imbuhnya.

Daniel, GTT SDN Wonorejo, Karanganyar, menyampaikan hal senada. Ia mengaku kecewa dengan kebijakan terbaru dari pemerintah pusat terkait perekrutan guru menjadi PPPK.

Belum Rekrut Lagi Sukarelawan Covid-19, Pemkot Solo Andalkan CPNS 2020

Menurutnya, GTT sangat berharap bisa menjadi ASN lantaran perbandingan kesejahteraan yang berbeda daripada PPPK.

"Kalau secara pribadi saya kecewa. Respons teman-teman GTT lainnya saya kira sama. Karena jaminan kesejahteraannya itu beda. Untuk gaji saya tidak tahu, tapi yang jelas PPPK kan tidak ada pensiunan,” terangnya.

Ia berharap masih ada peluang terbuka untuk lowongan CPNS guru. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Karanganyar, jumlah GTT Karanganyar total sebanyak 2.600 orang. Keseluruhan GTT tersebut masih belum mendapatkan kesejahteraan yang layak termasuk keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya