SOLOPOS.COM - Karyawan Mi Ayam dan Bakso Djanda melayani pembeli di warung tersebut di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Rabu (15/7/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemilik warung kuliner Bakso Djanda di Jatisrono, Wonogiri, rupanya punya alasan khusus mengapa dirinya memberi nama warungnya “Djanda” alias janda.

Seperti diketahui, janda adalah seorang wanita yang sudah menikah, namun bercerai atau berpisah dengan suaminya. Wanita menikah yang suaminya meninggal dunia juga disebut janda.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gegara nama Djanda, warung bakso dan mi ayam di wilayah Kecamatan Jatisrono, Wonogiri ini pun jadi nge-hits. Di sosial media banyak orang yang menanyakan dan penasaran maksud pedagang menamakan Bakso Djanda.

Tilang Elektronik Segera Diterapkan di Kota Madiun, Tertib Yuk!

Apakah penjual bakso ini seorang janda? Bagaimana cerita warung ini diberi nama Djanda?

Pemilik Warung Mi Ayam dan Bakso Djanda, Sri Eko Purnomo, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/7/2020), mengatakan dirinya punya alasan khusus memberi nama Djanda.

Menurutnya, nama itu terinspirasi dengan watak beberapa orang janda yang dikenalnya.

“Saya sering menjumpai sosok janda yang cenderung sadis dan pedas. Kalau dalam istilah Jawa bersifat sengak,” jelas dia.

Watak tersebut kemudian dituangkan dalam nama kuliner bakso yang dirintisnya.

Sifat sengak tersebut dinilai sama dengan bakso bercita rasa super pedas yang dia buat.

Bakso Djanda menyajikan bakso dobel pedas, pedas di kuah maupun isi baksonya.

Karyawan Warung Bakso Masih Gadis Semua

Kuah bakso dicampur ulekan cabai, bawang, dan olahan saus sehingga berwarna kemerahan. Sedangkan dalam isi bakso yang berbentuk mangkuk terdapat lima cabai rawit.

Pemilik maupun pelayan bakso, menurut dia, juga bukan seorang janda. Justru dua karyawan di warung Bakso Djanda tersebut masih gadis semua.

Kylie Jenner Santap Mi Instan Rebus Pakai Telur, Warganet Heboh Tebak Rasanya

Eko merintis usaha kuliner bakso tersebut baru tiga bulan. Lantaran berbarengan pandemi Covid-19, dia memanfaatkan penjualan secara online. Baik melalui Gofood maupun pemesanan via Whatsapp.

Namun, mengingat banyaknya pembeli dia berjualan di warung yang bertempat di Jalan Raya Wonogiri-Ponorogo sejak tiga pekan lalu.

Tepatnya di Dusun Mirahan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.

Gegara berada di tempat strategis, warung bakso dengan nama dan rasa unik ini pun menarik perhatian warganet. Siap menjajal bakso super pedas ini?

Info Kuliner Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya