SOLOPOS.COM - Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih saat berada di gelanggang pertandingan Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2021. (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI — Atlet bulu tangkis, Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih, yang mewakili Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 di kategori tunggal putri ternyata berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Rupanya ia berlatih bermain badminton sejak kecil Bersama saudaranya di Kota Solo dan Klaten.

Perempuan kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 itu tertarik bermain badminton setelah menyaksikan Piala Thomas dan Uber 2004. Saat itu, perempuan yang akrab disapa Jorji masih berusia lima tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah melihat pertandingan, Jorji meminta ayahnya, Maryanto, membelikan raket. Akhirnya, setiap hari ia bersama ayahnya bermain bulu tangkis di gang Perumahan Griya Cipta Laras, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri.

Maryanto sendiri pada dasarnya juga kurang gemar bulu tangkis. Jadi Gregoria Mariska Tunjung sebenarnya tidak memiliki garis keturunan atlet badminton.

“Saat kecil itu anaknya enerjik tidak mau diam. Dari kecil suka polah dan beraktivitas. Dan akhirnya cocok di bidang bulu tangkis. Saat main di perumahan ada tetangga yang tahu dan mengarahkan agar Jorji les bulu tangkis di Solo. Akhirnya les dan saat itu julukan guru atau pelatihnya itu Pak Jepang,” kata Maryanto saat dihubungi Solopos.com, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Kisah Perempuan Lansia Tunanetra Wonogiri Beli Sapi Kurban Dari Hasil Memijat

Latihan di Solo & Klaten

Selain di Solo, kata Maryanto, Gregoria Mariska Tunjung juga dilatih saudaranya yang berada di Klaten. Selain itu, saat di rumah Jorji masih berlatih kembali dengan ayahnya. Kemudian pada kelas lima SD, ia ikut seleksi di Perkumpulan Bulu Tangkis atau PB Mutiara Cardinal Bandung.

“Sejak saat itu Jorji mulai ikut lomba-lomba atau turnamen bulu tangkis dengan membawa nama PB Mutiara Cardinal itu. Sekolahnya ikut homeschooling,” ujar dia.

Sejak 2014, kata dia, Gregoria Mariska Tunjung mulai tinggal di Asrama Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Jorji kali terakhir pulang ke Wonogiri pada November 2020.

“Setiap mau tanding pasti pamit dan kasih kabar. Kemudian saya juga kasih saran dan masukan. Di Olimpiade ini step by step dulu, mudah-mudahan bisa sampai puncak,” kata dia.

Baca juga: Kisah Bagas Pemanah Indonesia di Olimpiade Tokyo: Anak Pak Bon SD Asal Klaten & Mantan Atlet Panahan Andalan Jateng

Olimpiade Tokyo 2020

Menjadi perwakilan Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 merupakan pengalaman baru bagi Jorji. Ini merupakan kali pertama mengikuti Olimpiade selama kariernya sebagai atlet bulu tangkis.

Perjalanan Jorji mulai dari awal hingga bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020 selalu mendapat dukungan dari orang tuanya.

“Kemarin [Minggu, 25 Juli 2021], habis bertanding di penyisihan grup juga telfon ke saya. Kami sering berkomunikasi, baik mau main atau latihan,” kata Maryanto.

Sebagai orang tua, ia mengaku bangga anaknya bisa tampil di Olimpiade. Namun ia harus terus memberikan semangat dan dukungan yang kuat kepada Jorji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya