SOLOPOS.COM - MOBIL AUTO GAS-Mobil Auto Gas-TAWON yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya dikenalkan kepada sejumlah wartawan di Solo, Sabtu (7/1). AG-TAWON dengan kapasitas mesin sebesar 650 cc, 4 percepatan transmisi manual tersebut menggunakan bahan bakar bensin dan atau bahan bakar gas CNG dan sudah memenuhi standarisasi Euro III sehingga ramah lingkungan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

MOBIL GAS -- Mobil Auto Gas-TAWON yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya saat dikenalkan di Solo, beberapa waktu lalu. AG-TAWON dengan kapasitas mesin sebesar 650 cc, 4 percepatan transmisi manual tersebut menggunakan bahan bakar bensin dan atau bahan bakar gas CNG dan sudah memenuhi standarisasi Euro III sehingga ramah lingkungan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

NUSA DUA – Program mobil hijau (low cost and green car/LCGC) yang dalam waktu dekat segera digulirkan pemerintah diyakini dapat menopang pertumbuhan pasar mobil secara nasional mulai tahun depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kalangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) bahkan optimistis mobil hijau dapat menjadi salah satu tulang punggung dalam memperbesar volume penjualan dan pangsa pasar. Selain itu, program ini dinilai dapat menjadi salah satu alternatif dalam meredam penurunan penjualan mobil ketika pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk mobil berkapasitas di atas 1.300 cc.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal ini disebabkan produk mobil hijau masuk pada segmen mesin di bawah 1.200 cc sehingga dijamin tak terimbas kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. “Kami yakin mobil murah dan ramah lingkungan akan menjadi tulang punggung kedua setelah produk-produk low MPV Suzuki,” kata Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Endro Nugroho.

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen mobil berkapasitas di bawah 1.300 cc di pasar domestik diisi oleh beberapa jenis mobil seperti mobil kompak (city car), mikrobus dan beberapa jenis low MPV. Namun, total volume penjualan pada tahun lalu hanya 41.284 unit.

Kementerian Perindustrian memprediksi, apabila proyek mobil hijau dijalankan, potensi pasar yang akan ditangkap para pebisnis otomotif bisa mencapai 300.000 – 600.000 unit per tahun. Artinya, akan ada lonjakan di atas 6 – 12 kali lipat secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya