SOLOPOS.COM - Ilustrasi gunungan dalam Grebeg Maulud sebagai puncak acara Sekaten di Keraton Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Tradisi Kirab Gunungan atau Grebeg Mulud sebagai puncak perayaan Sekaten di Keraton Solo tahun ini akan digelar pada Sabtu (8/10/2022) atau tiga hari lagi. Diperkirakan ada ribuan orang yang akan datang mengikuti atau menyaksikan tradisi tersebut.

Apalagi ini merupakan kali pertama Grebeg Mulud digelar kembali untuk umum setelah dua tahun terakhir ditiadakan karena pandemi Covid-19. Sesuai tradisi kirab akan dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung Solo tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nantinya, akan ada dua gunungan yakni gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan). Gunungan ini akan diarak dan dibawa ke Masjid Agung Solo.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (5/10/2022), menjelaskan panitia di Keraton tengah mempersiapkan secara matang acara Grebeg Mulud tahun ini. Komunikasi terus dilakukan dengan Event Organizer (EO) Diana Ria, aparat keamanan hingga masyarakat setempat.

“Yang pasti saat ini kami sedang mempersiapkan untuk Kirab Gunungan yang  tinggal hitungan hari sudah harus dilaksanakan. Komunikasi masih kami lakukan secara intensif terutama dengan pihak keamanan dan EO,” jelasnya.

Baca Juga: Catat Ya! Grebeg Mulud – Kirab Gunungan Sekaten Solo Digelar Sabtu 8 Oktober

Dani menjelaskan ada mensterilkan rute agar kirab gunungan berjalan lancar. Mengenai jumlah peserta yang datang, Dani belum bisa mengukur. Namun, ia yakin jumlahnya nanti akan ada ribuan orang. “Apalagi ini Kirab Gunungan pertama pascapandemi Covid-19,” ujarnya.

Dani juga menyebut gunungan yang akan dibawa dalam Grebeg Mulud Keraton Solo itu juga sudah disiapkan. Butuh waktu sekitar dua pekan untuk menyiapkan gunungan tersebut.]

Persiapan Gunungan Grebeg Mulud Butuh 2 Pekan

“Untuk gunungannya persiapannya juga sudah jalan, karena buat bikin gunungan itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu [pekan], ini tinggal perintilan mungkin yang perlu disiapkan,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarawan Solo Ungkap Makna Gunungan Sekaten sebagai Akulturasi Islam dan Hindu

Kirab Gunungan Garebeg Maulud Nabi akan menjadi puncak dari acara Sekaten yang digelar selama satu bulan penuh. Gunungan ini akan dibawa dari Keraton Solo menuju Masjid Agung.

Setelah dikirab, dua gunungan didoakan di Masjid Agung Solo. Setelah itu dua gunungan dibawa kembali keluar masjid dan diperebutkan masyarakat karena dipercaya membawa berkah dan rezeki.

Dua gunungan yakni Gunungan Jaler dan Gunungan Estri memiliki maknanya sendiri-sendiri. Bukan hanya bentuk, isi dua gunungan itu juga memiliki makna masing-masing di mana intinya adalah sebagai simbol harmonisasi dalam hidup.

Baca Juga: Membaca Arti Simbol-Simbol Gunungan Jaler-Estri di Grebeg Maulud Sekaten Solo

Gunungan Jaler memiliki makna untuk umur panjang, kesejahteraan hingga kekuatan dan keberanian, sedangkan Gunungan Estri memiliki makna sebagai sosok permaisuri yang anggun dan lembut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya