SOLOPOS.COM - Warga menumpang gondola penumpang dari Dukuh Girpasang menuju Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang baru dioperasikan sepekan terakhir, Kamis (20/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dukuh Girpasang, perkampungan terisolasi di lereng Gunung Merapi, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, kian ramai setelah gondola untuk penumpang terpasang sekitar sepekan lalu.

Perkampungan pada punggung bukit antara dua jurang itu hampir saban hari didatangi warga dari berbagai penjuru. Fasilitas gondola penumpang dibangun Pemerintah Desa Tegalmulyo melengkapi gondola barang yang sebelumnya sudah ada menggunakan dana swadaya warga dan bantuan Presiden pada 2017 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini mulut jurang pemisah antara Girpasang dengan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, kian sibuk dengan lalu lalang gondola. Gondola penumpang dibangun pemerintah desa menggunakan anggaran sekitar Rp180 juta dari dana desa.

Baca Juga: Polisi Rampungkan Berkas Kasus ABG Klaten Sopiri VW Terobos Penyekatan Pemudik, Selanjutnya?

Ekspedisi Mudik 2024

Gondola di Girpasang, Klaten, itu menggantung pada sejumlah sling yang membentang sekitar 138 meter di atas jurang sedalam 130 meter. Gondola berkapasitas maksimal empat orang dewasa dengan waktu tempuh perjalanan dari Ngringin ke Girpasang atau sebaliknya sekitar 10 menit.

Dari gondola itu, penumpang bisa menikmati panorama kawasan Girpasang dari segala penjuru lantaran dinding pengaman gondola menggunakan bahan transparan. Salah satu operator gondola penumpang, Tarju, 40, menjelaskan gondola tersebut mulai dioperasikan sejak Sabtu (15/5/2021).

Tarif perjalanan pulang-pergi menggunakan gondola itu Rp60.000. “Kapasitas gondola maksimal empat orang dewasa. Untuk tarif Rp60.000 untuk perjalanan pulang-pergi. Itu sudah termasuk asuransi jiwa bagi seluruh penumpang,” kata Tarju saat ditemui Solopos.com di Dukuh Ngringin, Kamis (20/5/2021).

Baca Juga: Pemilik RS Marga Husada Wonogiri Jual Aset Demi Bayar Pesangon Dan Tunggakan Gaji Karyawan Rp7 Miliar

Pembelian Tiket

Jam buka pembelian tiket naik gondola di Girpasang, Klaten, itu antara pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Namun, operator tetap stand by pada mesin penggerak gondola Dukuh Ngringin hingga malam untuk berjaga-jaga ketika masih ada penumpang yang balik dari Girpasang. “Banyak yang naik sampai Girpasang itu mereka jalan-jalan dulu ke kampung,” kata Tarju.

Tarju menjelaskan gondola yang dioperasikan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo tersebut lebih aman ketimbang gondola barang yang sudah dioperasikan sejak 2017.

Gondola yang baru saja dioperasikan itu dibuat khusus untuk mengangkut orang dilengkapi dinding pelindung pada seluruh sisinya. “Yang lama itu khusus untuk barang. Tetapi memang selama ini banyak yang nekat naik gondola tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Zona Merah, Tirtomoyo Wonogiri Belum Bisa Gelar Uji Coba PTM Tahap III Pekan Depan

Belakangan gondola penumpang menjadi magnet baru bagi wisatawan berdatangan ke Girpasang, Klaten. Rata-rata per hari 20 orang menumpang gondola tersebut. Alhasil, kampung yang dihuni 12 keluarga terdiri dari 34 jiwa itu kini semakin ramai pengunjung.

Salah satu penumpang gondola penumpang, Gavin, 13, mengatakan baru kali pertama naik gondola penumpang di Girpasang. Dari gondola itu, dia bisa melihat panorama alam kawasan Girpasang lebih luas.

“Rasanya tetap degdegan. Nyamannya kalau datang ke Girpasang itu udaranya dingin dan penduduknya ramah-ramah,” kata warga Jatinom tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya