SOLOPOS.COM - Kawasan Sampangan masuk dalam catatan Dinas Perhubungan Kota Semarang sebagai ‘bottleneck’ alias titik kemacetan di saat jam pulang kerja. (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang mewacanakan pembangunan jalan layang di kawasan Gombel. Dengan jalan layang itu, kemacetan yang selama ini kerap terjadi di kawasan Gombel bisa teratasi.

Kepala Dishub Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengaku telah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas guna mengatasi kemacetan di sejumlah lokasi di Kota Semarang. Meski demikian, hal itu diakuinya belum cukup mengatasi problem lalu lintas tersebut. Dishub Kota Semarang pun memproyeksikan program-program lain guna mengatasi kemacetan itu mulai dari pelebaran jalan hingga jalan layang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Endro mengaku sejauh ini program Disgub Kota Semarang berupa penghitungan arus lalu lintas ketika jam-jam padat sudah memetakan tiga titik arus padat lalu lintas atau kerap terjadi kemacetan.

“Di Simpang Untung Suropati Kalipancur, kemudian di Pasar Ace Mijen, dan Jalan Dewi Sartika. Ketiganya kin memakai traffic light permanen, setelah sebelumnya berupa lampu portable,” jelas Endo kepada Solopos.com, Senin (12/9/2022).

Sementara dua titik lain yang masih menjadi pengamatan Dishub adalah kawasan Sampangan dan Gombel. Endro mengatakan, tidak tertutup kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan pelebaran jalan di kedua titik tersebut. Sedangkan untuk Gombel, Endro mencatat arus lalu lintas yang padat dan panjang terjadi di saat jam pulang kerja.

Baca juga: Dulu Ramai! Ini Deretan Bekas Hotel di Semarang yang Kini Angker

Bottleneck-nya Gombel itu ke arah Patung Kuda Undip [Jalan Setiabudi] di sore hari ketika arus kendaraan menuju selatan. Sudah masuk dalam mapping kami, di sana tidak menutup kemungkinan di buat jalan layang. Meski begitu keputusan ada di pusat, kami hanya bisa usul ke Kementerian PUPR,” ujar Endro.

Sementara itu, seorang pekerja asal Banyumanik, Ikhwan Hakim, 34, mengaku sudah terbiasa dengan kemacetan di kawasan Gombel. Kendati demikian, Konsultan pendidikan yang berkantor di kawasan Simpang Lima ini berharap Pemkot Semarang siasat mengakali kemacetan di sepanjang Jalan Setiabudi tersebut.

“Biasanya saya mengalah, menunggu sedikit agak lama di kantor biar arusnya tidak begitu padat. Tapi ini sudah lama terjadi, semoga ada perubahan. Perlu kebijakan baru dari pemerintah mengurai kemacetan di sana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya