SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) berebut hadiah senilai Rp3,25 miliar dalam lomba desa dan kelurahan terintergrasi pada 2020.

Setiap desa atau kelurahan berlomba mewujudkan desa atau kelurahan yang cerdas, sehat, dan sejahtera. Bagi desa atau kelurahan yang memiliki keluarga miskin di bawah 10%, akan mendapatkan tambahan poin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jurgen Klopp: Ada Lucas Leiva, Lazio Bakal Juara Liga Italia

Rencana lomba itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Sragen, Hiladawati Aziroh, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (18/2/2020).

Ia menyampaikan penilaian lomba desa dan kelurahan tersebut didasarkan pada Peraturan Bupati (Perbup) No. 65/2019. Wanita yang akrab disapa Watik itu mengatakan lomba desa/kelurahan dengan hadiah yang besar itu baru kali pertama diadakan agar desa dan kelurahan termotivasi untuk membangun.

Watik mengatakan penilaian lomba desa dimulai Senin (17/2/2020) lalu hingga Senin (23/3/2020) mendatang. Sedangkan penilaian lomba kelurahan, sebut dia, dilaksanakan 24 Maret-14 April.

Penilaian

Tim penilai dikoordinasi Sekretaris Daerah (Sekda) dan anggotanya berasal dari para pejabat lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

"Untuk desa dari 20 peserta lomba diambil tiga besar, yakni juara I-III. Juara I mendapat hadiah Rp1 miliar, juara II Rp750 juta, dan juara III Rp500 juta. Sementara untuk 12 peserta lomba kelurahan hanya diambil satu pemenang dengan hadiah Rp1 miliar. Dengan hadiah yang besar mereka bisa tergerak untuk membangun desa. Apalagi dengan waktu yang singkat maka desa yang siap akan terlihat karena setiap kecamatan hanya satu desa yang mewakili," ujar Watik.

Dunia Terbalik! Bank Mandiri Disegel Nasabah

Dia menjelaskan indikator penilaian ada 19 item, di antaranya lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, perumahan dan kawasan permukiman, kependudukan dan catatan sipil, komunikasi dan informatika, aset desa, bidang hukum, keuangan, pemerintahan, dan seterusnya.

Watik mengungkapkan masing-masing indikator ada bobotnya. "Bagi desa atau kelurahan yang memiliki jumlah keluarga miskin di bawah 10% mendapat tambahan poin pembobotan dalam penilaian," katanya.

Watik berharap juara I lomba desa benar-benar bisa mewakili Sragen untuk maju lomba desa tingkat provinsi dan nasional.

Akan ke Mana Hadiahnya?

Hadiah yang diberikan, ujarnya, tentu dimasukkan ke anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) dan dipertanggungjawabkan ke publik. Untuk penggunaannya, sebut dia, disesuaikan dengan kebutuhan desa.

Ngaku Bisa Ambil Emas Warisan Bung Karno, Pedagang Batagor Ditangkap

"Penilaian pertama di Desa Dukuh Kecamatan Tangen. Dukuh diunggulkan karena ada UP2K [Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga] yang menjadi juara II Provinsi Jateng," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya