SOLOPOS.COM - Goa Semar di kawasan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo (Instagram/@jateng_punya)

Solopos.com, WONOSOBO —  Dijuluki sebagai tempat berkumpulnya para dewa, Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah tidak hanya menyuguhkan panorama alam yang indah. Dieng juga menyimpan kisah sejarah, legenda, hingga mitos-mitos leluhur, di berbagai situs tersembunyi, salah satunya adalah Goa Semar.

Gua ini merupakan salah satu situs dalam kompleks Pertapaan Mandalasari di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Lokasinya tidak jauh dari Telagan Warna yang berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Dilansir Solopos melalui kanal Youtube, Rabu (19/1/2022), goa ini memiliki ruang yang luasnya sekitar 4 meter persegi dan sering digunakan  sebagai tempat bertapa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gua ini konon dijaga oleh Eyang Semar sehingga dinamakan Goa Semar. Mereka yang melakukan pertapaan di gua ini adalah para raja Jawa hingga pejabat politik di era modern, salah satunya almarhum Presiden Republik Indonesia era Orde Baru, Soeharto tepatnya pada 1974. Konon di pertapaan tersebut, Soeharto mendapat wangsit untuk menjadi Presiden Indonesia.

Baca juga: Gua Semar, Pertapaan Soeharto Cari Wangsit untuk Jadi Presiden

Goa Semar dikenal sebagai pertapaan untuk mencari wahyu berupa kasumpurnaning jati. Hal ini karena banyak yang menganggap bahwa wilayah Dieng adalah area suci.

Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan mitos yang diyakini, gua ini merupakan tempat pertapaan terakhir Ki Semar yang dikenal sebagai leluhur orang Jawa, hingga mendapatkan anugrah hidup dalam keabadian.

Meskipun dikenal sebagai tempat bertapa, gua yang berada pada ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terbuka bagi semua pengunjung. Di lokasi ini, pengunjung dapat melihat pesona keindahan wilayah Dieng, salah satunya Telaga Warna dari ketinggian.

Baca juga:Misteri Sosok Ki Semar Disebut Leluhur Tanah Jawa

Udaranya yang teramat sejuk menjadi nilai tambah daya tarik pengunjung untuk berlama-lama di tempat ini. Goa Semar yang berada dalam kompleks Pertapaan Mandalasari ini buka selama 24 jam dengan tiket masuk Rp3.000/orang. Dengan harga tersebut, pengunjung sudah dapat menikmati udara sejuk, pemandangan indah dan juga berswafoto.

Aura Mistis

Namun, mengingat tempat wisata ini adalah kawasan pertapaan sehingga aura mistis dan sakral sangat kentara, maka dari itu pengunjung harus menjaga tingkah laku, pikiran dan perkataan saat berada di lokasi pertapaan ini.

Selain almarhum Soeharto, konon beberapa presiden lain juga pernah berkunjung dan bertapa di Goa Semar ini, seperti sang Bapak pendiri bangsa dan proklamator kemerdekaan RI, Ir Soekarno dan Bapak toleransi dan keberagaman bangsa,  Alm Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Baca juga: Siapa Ki Semar Leluhur Tanah Jawa? Inikah Jawabannya?

Selain Goa Semar, di kompleks pertapaan Mandalasari ini juga terdapat Goa Pengantin. Biasanya mereka yang bermeditasi di goa tersebut memohon untuk diberikan kemudahan mendapatkan pendamping hidup dan juga mendapat kelancaran untuk bisa melangsungkan pernikahan. Ada juga Goa Sumur yang digunakan untuk kegiatan ritual bagi umat Hindu. Di dalam goa tersebut terdapat sumber air suci yang sering digunakan untuk kegiatan ritual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya