SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Espos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menemui Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (7/10/2021). Pertemuan itu diharapkan menghasilkan nota kesepahaman perjanjian kerja sama di berbagai bidang.

Salah satunya terkait pengemasan destinasi wisata di Solo dan Jogja agar bisa dijual dalam satu paket sinergi dengan memanfaatkan sarana yang ada, misalnya kereta rel listrik (KRL).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (8/10/2021), Gibran menyampaikan pertemuan itu membahas perjanjian kerja sama yang sempat terputus. “Jadi saya ingin mem-follow-up itu lagi, biar kerjanya sinergi. Kalau sekarang kan sendiri-sendiri. Kami baru membahas klausul di bidang kebudayaan, pariwisata, dan transportasi,” katanya.

Baca Juga: GOR Manahan Solo Tak Rugikan Negara, Politikus PKS: Pemkot yang Rugi

Gibran berharap kerja sama dengan Wali Kota Jogja itu bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Misalnya, saat Solo menggelar Solo Great Sale, Yogyakarta juga punya event agar lebih sinkron sehingga okupansi hotel di kedua kota terisi.

Kedua pihak, sambung Gibran, ingin mempromosikan pemanfaatan KRL untuk wisata, selain ke depan bakal ada jalan tol. Sejak diluncurkan pada Februari lalu, jumlah penumpang KRL terus ramai.

“Nanti akan kami kaji lagi, inovasi baru apa yang bisa kami masukkan di perjanjian kerja sama itu. Ingin secepatnya, paling enggak akhir tahun. Harapannya, warga Yogyakarta bisa datang ke Solo dengan tawaran atraksi menarik, pun sebaliknya. Mungkin kalau acara kami selama ini monoton, bisa diperbarui,” jelasnya.

Baca Juga: Digabung, Dinas di Pemkot Solo Ini bakal Punya Nama Terpanjang

Menggenjot Sektor Pariwisata

Gibran ingin pelonggaran setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke Level 2 dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggenjot sektor pariwisata. Kebijakan antarkedua kota diperbarui menyesuaikan kondisi saat ini.

Sementara itu, Manager External Relations PT KCI selaku operator KRL Solo-Jogja, Adly Hakim, menyebut pemanfaatan KRL untuk tujuan wisata bak gayung bersambut. Ia menyebut selama ini kepadatan penumpang saat akhir pekan lebih tinggi dibanding hari kerja.

Baca Juga: Wow! 9 Robot Siswa MAN 1 Solo Dipatenkan ke Ditjen Kekayaan Intelektual

“Fakta ini menunjukkan yang ke Yogyakarta maupun ke Solo saat akhir pekan itu untuk tujuan wisata, bukan bekerja. Terlebih sejak awal September, kami sudah tidak mensyaratkan STRP [Surat Tanda Registrasi Pekerja] bagi penumpang. Cukup sertifikat vaksin minimal sekali,” jelasnya melalui telepon.

Ia mengapresiasi dan siap memberikan dukungan rencana rebranding wisata Solo dan Jogja. Sejak awal kami menyadari operasional KRL mampu menyokong potensi pariwisata lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya