SOLOPOS.COM - Kondisi Jl Diponegoro, Solo, Senin (5/12/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mewacanakan untuk mengganti nama Jl Diponegoro kawasan Ngarsapura, menjadi Jl Ngarsapura. Kendati begitu, bukan berarti Jl Diponegoro akan dihapus melainkan akan dipindah untuk nama jalan lain.

“Itu masih wacana lo ya. Kami melihat dari sisi branding pariwisata,” ungkap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (5/12/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gibran menjelaskan tidak ada pengunjung atau wisatawan yang datang ke kawasan Ngarsapura dengan menyebut Jl Diponegoro sejauh ini. Wisatawan lebih familier dengan nama Ngarsapura.

Apabila nantinya Jl Diponegoro Solo jadi ganti nama, Gibran mengatakan proses administrasi akan berlangsung cepat. “Yang tinggal di sana kan sedikit. Yang punya toko dan sekolah,” jelasnya.

Ia mengatakan saat ini sedang tahap konsultasi kepada sejumlah pihak, termasuk budayawan. Mengganti nama jalan bukan inisiatif Gibran sendiri namun ada masukan dari sejumlah budayawan dan pegiat pariwisata.

Baca Juga: Gibran Ingin Ubah Nama Jl. Diponegoro Solo, Pendiri Mega Bintang Tak Setuju

“Ganti nama boleh. Enggak ganti nama ya tidak masalah,” ungkapnya. Menurut Gibran, Pemkot Solo tidak akan menghapus Jl Diponegoro namun akan dipindah ke jalan yang lebih besar dan lebih panjang.

Ada beberapa ruas jalan yang diusulkan diganti nama menjadi Jl Diponegoro di Kota Solo. “Kemarin ada usulan di sekitar Manahan. Nanti sambil jalan,” ujarnya.

Keteladanan Pangeran Diponegoro

Laman resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjelaskan Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang terlibat perang besar dalam melawan penjajah Belanda pada 1825-1830.

Baca Juga: Proyek Penataan Koridor Ngasopuro Solo Memasuki Tahap Akhir, Ini Penampakannya

Menurut laman tersebut, nama Pangeran Diponegoro besar bukan hanya karena kekuasaannya namun karena keteladanan, karakter, dan kecintaannya kepada Indonesia. Keteladanan Pangeran Diponegoro tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga dunia.

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) salah satu organisasi dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada bulan Juni 2013 telah mengakui Babad Diponegoro. 

UNESCO memasukkan Naskah kuno yang berisikan kisah hidup Pangeran Diponegoro sebagai warisan ingatan dunia atau “Memory of the World”. Naskah itu ditulis oleh Pangeran Diponegoro sendiri.

Baca Juga: Intip Wajah Baru Ngarsopura dan Koridor Gatsu Solo yang Kian Memesona

Pangeran Diponegoro memang tidak hanya melakukan pergerakan melawan penjajah, tetapi juga menuangkan pemikirannya dalam tulisan, memahami keagamaan, tata negara, dan budaya dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya