SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan situasi Kota Bengawan aman dan kondusif, tak terganggu dengan peristiwa ledakan di Asrama Polisi atau Aspol Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.

Dia juga menyatakan ledakan itu tak menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap keamanan Solo. Pernyataan tersebut disampaikan putra sulung Presiden Jokowi itu saat diwawancarai wartawan di Kantor BPN Solo, Senin (26/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak [mengganggu kondusivitas Solo]. Sudah dikondisikan, tenang saja. Lagi pula kejadiannya juga bukan di Solo. Tenang saja, aman kabeh,” tuturnya. Menurut Gibran, ledakan di Aspol Grogol tidak akan menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap tingkat keamanan di Solo.

Kepercayaan publik terhadap keamanan Solo penting mengingat banyak agenda skala nasional dan internasional akan digelar di Solo. “Enggak pengaruh, enggak, [Solo] tetap ramai. Wong itu juga bukan karena serangan atau apa. Ora apa-apa ya,” katanya.

Kendati begitu, Gibran mengatakan pengamanan Solo akan ditingkatkan setelah terjadinya ledakan di Aspol Grogol, Sukoharjo. “Pasti nanti ada. Nanti sama Pak Dandim atau Pak Wakapolres yang di sini ya. [Solo] Aman, tenang wae ya,” urainya.

Baca Juga: Dirawat di RSDM Solo, Polisi Korban Ledakan di Aspol Grogol Terluka Bakar 70%

Penyelidikan Penyebab Ledakan di Grogol

Sementara itu, Plt Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan ledakan di Aspol Grogol diduga karena kelalaian Bripka DP, 35, polisi yang menjadi korban ledakan tersebut. Tapi penyebab barang bukti bisa sampai di rumah itu harus menunggu hasil pemeriksaan.

“Kami menduga, itu kan hasil sitaan tahun lalu, kemudian saat pindahan Gedung Mapolresta Solo dari Manahan ke Gendengan, BB [barang bukti] itu dibawa pulang oleh anggota untuk diamankan,“ terang Alfian kepada wartawan di Mapolresta Solo, Senin siang.

Artinya, Alfian melanjutkan penyimpanan BB tersebut diduga tidak sesuai prosedur. BB itu harusnya diserahkan ke Brimob yang punya gudang khusus untuk penyimpanan barang yang mudah meledak.

Baca Juga: Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Bukan Teror Bom, tapi Bubuk Mercon

Ditanya ada dan tidaknya sanksi kepada polisi yang membawa BB tersebut, Alfian menyatakan masih harus menunggu hasil penyidikan. Saat ini korban masih mendapat perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo. Polisi itu akan diperiksa setelah dinyatakan sembuh.

Menurut Alfian, polisi yang menjadi korban ledakan bertugas di Satuan Intelkam Polresta Solo. Anggota itu sudah bertugas cukup lama. “Sejak awal menjadi Polri langsung bertugas di fungsi Intel kami. Saat ini masih kami kedepankan aspek empati ya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya