SOLOPOS.COM - Aktivitas perdagangan di Pasar Legi, Solo, Jumat (14/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengucapkan terima kepada pedagang Pasar Legi yang sudah koorperatif dan kompak segera masuk pasar dan memulai transaksi jual beli di bangunan yang baru. Ia berterima kasih kepada pedagang yang telah membongkar pasar darurat dan pindah tepat pada batas waktu yang disediakan yakni Kamis (13/1/2022).

“Pokoknya saya terima kasih yang sudah kooperatif dan kompak. Mohon karena tempatnya sudah bagus, mindset harus diubah menjadi lebih bersih, resikan,” katanya di sela mendampingi kunjungan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, di Pasar Legi, Sabtu (15/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gibran mencontohkan ketika mengupas bawang di tengah jalan harus segera dibuang sampahnya ke tempat sampah. “Terus, jangan ada water sprinkle dipakai buat cantelan kandang burung, kan itu salah. Kebakarannya dulu itu karena apa, harus ingat. Jangan dipakai jemuran pakaian, ini tempat baru dan pasti ramai,” ujarnya.

Baca Juga: Baru 80% Pedagang Berjualan di Pasar Legi Solo, Sisanya ke Mana?

Diana juga mengamini kebersihan di Pasar Legi Solo menjadi poin yang disoroti menjelang diresmikan pada Kamis (20/1/2022) mendatang. “Sampah saya lihat masih membeludak. Kemudian, bongkar muat tadi hanya kebiasaan ya. Sebenarnya sudah ada tempatnya, cuma harus membiasakan di mana,” bebernya.

Diana menyoroti adanya bus yang masuk kompleks pasar. Menurutnya hal itu tidak seharusnya dilakukan, Bus seharusnya jalan di luar pasar. Begitu juga truk yang ia dapati sempat masuk pasar, harusnya hanya sampai di luar.

Baca Juga: Dikunjungi Dirjen, Bakul Pasar Legi Solo Sambat Kipas Bising & Tampias

Pemilahan Jenis Sampah

Setelah itu penumpang dioper pakai mobil yang kecil. “Kalau truk masuk sini kan trotoarnya enggak kuat. Ini kan ada keterbatasannya desain kami, tinggal pengaturan saja. Antara Dinas Perdagangan dan Dinas Perhubungan serta pedagang,” imbuh Diana.

Lebih lanjut Diana menyebut rencana pemisahan jenis sampah agar lebih mudah dikelola. Pengelola Pasar Legi Solo telah menyediakan kontainer yang bisa dimanfaatkan untuk pemilahan. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sementara sampah plastik dan botol bisa didaur ulang.

Baca Juga: Tangga Terlalu Tinggi, Kuli Gendong Pasar Legi Solo Bisa Gunakan Ramp

Dari situ, pedagang bisa memiliki nilai tambah. Rencananya, Kementerian PUPR bakal membuatkan tempat pembuangn sampah sementara (TPS) 3M.

“Kami kan hanya menyediakan kontainer, tapi ternyata tidak cukup karena banyak sekali. Itu mesti harus dipikirkan dulu sambil membenahi. Ya memang masih pindahan enggak bisa langsung jadi semuanya. Kita juga perlu terus menata sampai enam bulan ke depan. Tapi kalau bisa lebih cepat, alhamdulillah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya