SOLOPOS.COM - Suasana dialog warga Kembangkuning dengan Sekretaris Desa, Marsudi (baju merah), di jalanan depan Balai Desa setempat, Sabtu (3/12/2022) sore. Mereka menuntut Pilkades Kembangkuning dibatalkan atau ditunda. (Solopos.com/Ni’matul Faizah.

Solopos.com, BOYOLALI — Massa yang mendatangi Balai Desa Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, akhirnya bertemu dengan perangkat desa dan panitia pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada Sabtu (3/12/2022) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka berdiskusi dengan mempertanyakan satu dari enam bakal calon Kepala Desa (Cakades) Kembangkuning, Bakat, yang tidak lolos seleksi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Massa ditemui oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Kembangkuning, Marsudi, yang juga panitia Pilkades. Akan tetapi, mereka menuntut bertemu dengan Kades Kembangkuning, Yarmanto. Namun, perangkat desa menjelaskan Cakades petahana tersebut sedang cuti.

Selanjutnya, massa juga meminta Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kembangkuning untuk dibatalkan.

“Pilkades kalau tidak dibatalkan atau ditunda maka kami akan menggelar aksi damai hingga Pilkades tanggal 7 nanti,” teriak salah satu massa yang dibetulkan yang lainnya.

Baca juga: Mobil di Parkiran Balai Desa Dibobol, Rp25 Juta Raib

Sekdes Marsudi mengungkapkan panitia Pilkades hanya menerima hasil seleksi dari kecamatan. Ia juga menjelaskan pelaksanaan Pilkades pada tahun ini terdapat aturan maksimal hanya lima calon kepala desa.

“Jadi bukan masalah lolos tidak lolos, tapi karena ada enam kemudian ada tes dan kami panitia hanya mendapatkan hasil ranking satu hingga lima dari panitia pengendali kecamtan. Tugas kami hanya menerima berkas tahapan dan seterusnya, ” jelas Marsudi.

Namun, massa merasa tes yang diadakan terdapat kecurangan hingga membuat bakal Cakades, Bakat, tidak masuk lima besar.

Mereka pun tetap menginginkan Pilkdes Kembangkuning pada 7 Desember 2022 ditunda atau dibatalkan.  Sekdes Kembangkuning mengungkapkan akan menyampaikan aspirasi masyarakat ke Camat Cepogo.

Baca juga: Menilik Beda Strategi Petahana dan Penantang di Pilkades Keloran Wonogiri

Massa merespons dengan gembira dengan jawaban Sekdes Marsudi. Namun, mereka berjanji akan menggelar aksi serupa dengan massa yang lebih banyak sampai pelaksanaan Pilkades jika tuntutan mereka tidak dilaksanakan.

Selanjutnya, mereka membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya