SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Kabupaten Sukoharjo gerak cepat merespons rencana pendistribusian vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK oleh Kementerian Pertanian. Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, mengatakan telah mempersiapkan 40 personel.

“40 Personel itu terdiri dari paramedis, medis dan inseminator. Pengajuan vaksinasi sekitar 31.084 berdasarkan populasi ternak yang ada di Sukoharjo,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (14/6/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sementara itu sasaran vaksinasi utamanya akan dilakukan kepada sapi dan kerbau yang masih sehat di Sukoharjo. Ditanya terkait lokasi vaksinasi, dia menyatakan belum ada target khusus pelaksanaan akan diutamakan di daerah mana.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Kepala DPP Sukoharjo Bagas Windaryatno  mengatakan terkait dengan vaksin PMK telah mengajukan permohonan bantuan vaksin kepada Kementerian Pertanian meskipun hingga sampai saat ini pihaknya belum menerima.

“Vaksinnya baru datang hari ini karena impor. Program vaksinasi kurang lebih akan dilaksanakan sekitar Agustus. Kami sudah melakukan persiapan melakukan inventarisasi siapa yang akan melaksanakan vaksin. Kami akan melaksanakan pelatihan kembali untuk aplikasi pelaksanaan vaksin,” jelasnya, Selasa.

Rencananya, akan dilakukan dua kali vaksinasi PMK pada ternak dengan jarak enam bulan setelah vaksin pertama disuntikkan.

Baca juga: Vaksinasi Massal PMK Dimulai, Pemerintah Menjamin Hewan Kurban Cukup

Dia mengatakan DPP telah membentuk tim sosialisasi dan edukasi bersama camat dan kepala desa/lurah. Camat dan lurah secara proaktif melakukan sosialisasi dan edukasi serta memberikan informasi dengan menggandeng DPP usai mendapat Surat Edaran Bupati. Masyarakat diharap tidak perlu resah meskipun penularan PMK terbilang cepat. Namun dia menyebut penyakit itu tidak akan menular kepada manusia.

“Ada juga [ternak] yang terpaksa dipotong karena laporannya terlambat, tetapi dagingnya masih bisa dikonsumsi. Kalau sampai hari kemarin, untuk hewan yang sakit, kasus baru 18 [ekor], kalau untuk yang sakit 476 [ekor] yang diindikasikan PMK, yang sembuh baru 36 [ekor],” jelasnya.

Dia menyebut baru 36 ekor dinyatakan sembuh dari PMK, mengingat setelah terinfeksi baru dinyatakan sembuh setelah melewati proses selama 14 hari. Sejauh ini hewan yang mati ada 4 ekor dan potong paksa 5 ekor. Dia menyebut hewan yang banyak terpapar dari daerah Polokarto, Mojolaban, dan Grogol, sudah banyak juga yang sembuh.

Baca juga: Tambah Lagi, Hewan Ternak Terjangkit PMK di Sukoharjo Jadi 379 Ekor

“Para peternak mohon ikuti arahan kami. Jangan mengambil ternak dari luar. Lalu lintas ternak sangat berpengaruh. Jaga kebersihan kandang, semprot disinfektan, penyuluh pertanian dan petugas medis siap memfasilitasi,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya