SOLOPOS.COM - Foto reporter TV One memakai masker respirator. (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, SOLO - Reporter berita TV One diprotes keras netizen lantaran memakai masker repirator saat melaporkan berita tentang virus corona di Indonesia.

Influencer dr. Tirta turut melayangkan kritik dengan menyebut siaran itu akan membuat publik panik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Venna Kintan Reporter TV One melaporkan berita untuk program Apa Kabar Indonesia Malam TV One, yang mulai tayang sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (2/3/2020).

Sekitar pukul 18.48 WIB, Venna Kintan mulai melaporkan situasi terkini dari lingkungan rumah dua pasien positif virus corona di Perumahan Studio Alam Indah, Depok, Jawa Barat.

Turis Asal China di Bali Ogah Pulang Karena Corona

Setelah penampilan itu, potretnya mulai beredar luas dan menjadi bahan olok-olok di media sosial.

Pasalnya, Venna tampil dengan respirator udara yang biasa digunakan untuk industri dengan risiko kontaminasi gas dan bahan kimia.

Seperti diketahui, masker dan respirator merupakan dua alat yang berbeda.

Menkes Terawan: 2 WNI Positif Virus Corona Tak Dapat Pengawalan Khusus

Selain itu, masing-masing masker atau respirator juga terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Melihat hal ini, sejumlah netizen turut menyampaikan keresahannya.

Salah satunya Dokter Tirta Mandira Hudhi, 29, atau lebih populer dikenal dr. Tirta. Lewat akun Instagram, dr. Tirta mengurai salah kaprah masker yang dipakai repoter tersebut.

Peta Virus Corona 2 Maret 2019: Indonesia 2, Ribuan Kasus Baru di Seluruh Dunia

"ngapain siaran pake GAS MASK? Niat baik oke. Kabarin berita. But. Begitu orng cek masker, pasti panik? Iye lah," katanya. "Ini koordinasi timnya gimana? Mosok gini to. Ga ngulik dulu, jenis2 masker. Masa ga siap2 dulu ketika mau live?" lanjutnya.

"Gas mask itu, biasanya buat menahan debu dan logam berat, lah emang mau buat radiasi + graffiti? Come on ?!?! PAKE gas MASK buat nangkal virus? Ayolah -.- dokter ga ada yg pernah pake itu bosku ketika operasi," ungkapnya.

Pencegahan Corona, 23 Pekerja Asing di Klaten Akan Dicek Kesehatannya

Dokter Tirta lantas membandingkan dengan masker yang dipakai dokter di Afrika ketika menangani wabah Ebola.

"Ayolah. Pikirkan orng orng yg liat brita ini. Dan gimana paniknya orng awam," katanya.

Menurut penjelasan Spesialis pencegahan infeksi, Eli Perencevich, MD, penyebaran COVID-19 tidak bisa dihindari dengan menggunakan masker.

Pencegahan Corona, 23 Pekerja Asing di Klaten Akan Dicek Kesehatannya

Profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Lowa AS ini juga menyebut masker N95 dan respirator tidak 100% efektif.

"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker dan mereka seharusnya tidak mengenakan masker, " kata Dr. Perencevich.

WNI Terinfeksi Corona, Ini Klarifikasi Klub di Kemang Jakarta Soal Dansa 14 Februari

"Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena masker tersebut lebih sering menyentuh wajah mereka," lanjutnya.



Dr. Perencevich mengatakan virus corona ditularkan melalui tetesan atau cairan bukan udara.

Ternyata Ini Foto Asli Soeharto Naik Nmax

Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara acak sehingga masker dengan standar bedah sekalipun tidak dapat membantu seseorang terhindar dari virus corona.

Berita Terbaru Hujan Abu Gunung Merapi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya