SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sukoharjo 2020. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo semakin intensif menggelar sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih menjelang pencoblosan Pilkada, 9 Desember 2020.

Kali ini, sosialisasi KPU lakukan dengan blusukan ke pasar tradisional guna menggenjot partisipasi pemilih semasa pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komisioner KPU Sukoharjo Suci Handayani mengatakan KPU menargetkan tingkat partisipasi pemilih Pilkada nanti bisa seperti Pemilu 2019 lalu yakni sebesar 82,25% atau minimal memenuhi target nasional 77,5%.

Ini Dia Profil Pemilik Baru Hartono Mall Solo, Si Raja Properti yang Tajir Melintir

Ekspedisi Mudik 2024

"Untuk mencapai target itu, kami intensifkan sosialisasi ke masyarakat. Salah satunya kepada pedagang pasar tradisional," katanya kepada wartawan, Kamis (3/12/2020).

Suci mengatakan sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih Pilkada Sukoharjo menyasar bakul pasar yang mayoritas ibu-ibu. Tak hanya pedagang pasar, sosialisasi juga menyasar pembeli.

KPU blusukan ke pasar-pasar tradisional dengan harapan sosialisasi bisa tepat sasaran dan mengena langsung pada masyarakat. Dengan sosialisasi intensif KPU berharap tingkat partisipasi masyarakat bisa tinggi dalam Pilkada nanti.

Mimpi Apa Coba, Ibu Rumah Tangga Sukoharjo Dapat Grandprize Suzuki All New Ertiga Dari BRI

"Selama sosialisasi petugas KPU mengingatkan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam Pilkada 9 Desember besok," katanya.

Suci menambahkan selama sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih Pilkada Sukoharjo itu, petugas KPU membawa alat peraga berupa pamflet yang berisi gambar dua pasangan calon (paslon) peserta Pilkada.

Rapid Test

Satu per satu pedagang maupun pengunjung pasar mendapat penjelasan mengenai paslon peserta Pilkada dan juga waktu pemungutan suara. Tak lupa Suci juga menyampaikan mengenai penerapan protokol kesehatan saat pemungutan suara nanti.

Kapolresta Solo Ungkap Motif Penembakan Mobil Pemilik Duniatex Ada Hubungan Dengan Bisnis

Protokol kesehatan itu misalnya pengecekan suhu sebelum pemilih menggunakan hak pilihnya, tidak berkerumun dan mencuci tangan sebelum masuk ke area pencoblosan.

Selain itu, untuk jaminan keamanan pemilih, seluruh penyelenggara Pilkada Sukoharjo juga telah menjalani rapid test atau tes cepat Covid-19. Terdiri dari 12.425 kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) dan 3.550 petugas ketertiban atau ketenteraman dan ketertiban (Trantib) tempat pemungutan suara (TPS). Total sebanyak 15.975 orang menjalani rapid test secara bertahap.

"Saat ini KPU masih menunggu laporan hasil tes dari petugas kesehatan Satgas Covid-19," kata Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo, Nuril Huda.

Langgar Netralitas ASN, Kasi Kecamatan & Kepala SMPN Di Sukoharjo Dijatuhi Sanksi

Nuril mengatakan secara keseluruhan, hasil tes menjadi ranah satgas terkait penerapan tata laksana protokol kesehatan, yakni apabila ditemukan kasus reaktif atau positif.

Nuril menegaskan, proses rapid test memang dilakukan secara bertahap untuk menghindari terjadinya kerumunan saat dilakukan pemeriksaan. Sedangkan laporan hasil rapid tes diberikan secara akumulatif sehingga saat ini belum bisa disimpulkan. “Masih dalam proses pemeriksaan dari 26 November – 4 Desember,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya