Solopos.com, JAKARTA – Gegap gempita Piala Dunia 2022 di Qatar menyisakan cerita pilu. Sedikitnya 400 nyawa melayang sebagai tumbal untuk persiapan infrastruktur Piala Dunia tersebut.
Komite Warisan Qatar Hassan Al-Thawadi mengatakan, setidaknya 400-500 buruh migran meninggal dunia saat terlibat proyek Piala Dunia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Perkiraannya sekitar 400. Antara 400 sampai 500. Saya tidak punya angka pastinya, itu yang sedang dibicarakan,” kata Thawadi pada acara TV Piers Morgan Uncensored, dikutip dari The Guardian.
Hassan mengatakan kematian buruh ini mencakup semua sektor, yang tercatat dalam statistik nasional selama 2014-2020.
Baca Juga: Daftar Susunan Pemain Australia vs Denmark, Socceroos Pakai Trisula
Isu kematian buruh ini menyeruak setelah The Guardian merilis laporan adanya ribuan buruh meninggal saat Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Pembangunan besar-besaran memang dilakukan oleh Qatar sejak awal. Negara dengan julukan Sultan itu membangun tujuh stadion, hotel, dan memperluas bandara negara, jaringan kereta api, serta jalan raya.
Baca Juga: Daftar Susunan Pemain Tunisia vs Prancis, Mbappe Jadi Cadangan
Sebuah kelompok HAM menyebutkan kematian pekerja itu diakibatkan karena kondisi ekstrem Qatar dan kelelahan.
Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah, Piala Dunia 2022 pun menjadi yang termewah dan termahal.
Qatar menggelontorkan dana paling besar sepanjang sejarah Piala Dunia, yakni senilai 200 miliar dollar AS atau setara Rp3,13 kuadriliun.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Qatar: Lebih dari 400 Orang Meninggal untuk Bangun Proyek Piala Dunia 2022”