SOLOPOS.COM - Warga Desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7/2013) berhanburan akibat gempa 6,2 skala Richter. Warga terus panik karena adanya gempa susulan. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Warga Desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7/2013) berhanburan akibat gempa 6,2 skala Richter. Warga terus panik karena adanya gempa susulan. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Solopos.com, BANDA ACEH — Warga Aceh hingga Selasa (2/7/2013) malam terus dilanda panik karena gempa susulan terus berlangsung. Pada malam hari kemarin dilaporkan terjadi gempa berkekuatan 5,5 SR di wilayah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pejabat Pemkab Aceh Tengah, Windi Darsa, menyebut ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka rusak parah. Ribuan korban mengungsi di tenda darurat yang dipasang di kampung masing-masing, selain ditampung di masjid. Aliran listrik PLN yang sempat mati beberapa jam setelah gempa, hingga tadi malam belum kembali normal.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, ratusan korban gempa dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Datu Beru Takengon. Ruang-ruang penuh sesak pasien cedera ringan dan berat tertimpa runtuhan bangunan. “Sebagian besar korban mengalami luka sobek di kepala, patah tulang dirawat di rumah sakit,” kata Windi Darsa.

Sejauh ini, jelasnya, masyarakat masih trauma menyusul masih terjadinya gempa susulan meski guncangannya tidak sekuat gempa utama. Salah seorang warga Takengon, Roni Juanda, mengungkapkan sejumlah bangunan hancur. Sebagian bahkan ada yang rata dengan tanah.

Tak hanya rumah rusak, sejumlah warga juga terluka. Sebagian ada yang terkena reruntuhan, sisanya akibat kecelakaan lalu lintas. “Mereka berhamburan ke luar rumah, namun malah terjadi lakalantas,” ceritanya.

Informasi lain menyebutkan gempa susulan masih terjadi mengingatkan masyarakat terhadap gempa dan tsunami pada 2004.

Pemerintah setempat terus mendata kerusakan dan jumlah korban akibat gempa di dataran tinggi Tanah Gayo tersebut. Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di sejumlah kabupaten dan kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

BNPB tadi malam mengirim tim reaksi cepat ke Aceh. “Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana untuk melakukan kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa bumi 6,2 SR di Aceh,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengatakan, tim reaksi cepat diberangkatkan pukul 21.00 WIB menggunakan pesawat khusus Susie Air menuju Aceh. Sutopo menambahkan tim yang diberangkatkan terdiri dari BNPB yaitu Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kesehatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya